Senin, 23 Juli 2018

Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae di Taman Teknologi Cikajang


LAPORAN KULIAH LAPANGAN
BOTANI PHANEROGAMAE

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Botani Phanerogamae yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
                                    Kelas/ Semester              : Kelas 2B / Semester 4
                                    Disusun oleh                   : Kelompok 1
                                                Wida Silfia                  16543010
                                                Devi Sri Mulyani        16543014
                                                Sarwenda                    16543019
                                                Susum Sumirah           16543023
                                                Mahisa Rani                16543025
                                                Rahman Nurhakim      16544001




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
IPI
GARUT
2018


KATA PENGANTAR
            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini.
            Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan terbuka kami memohon kepada Dosen Pembimbing dan pembaca agar memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki penyusunan Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini.
            Dan tentunya kami mengharapkan semoga Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini dapat bermanfaat sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca
.

Garut, 18 Juli 2018

                                                                                                                                   Penulis.







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN           
A.    Sejarah Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang.................................. 1
B.     Jenis-jenis Tanaman yang Di Budidayakan di TTP .................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.    Dasar Teori ................................................................................................. 14
B.     Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 15
C.     Alat dan Bahan ........................................................................................... 16
D.    Metode Penelitian ....................................................................................... 16
BAB III HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN
A.    Liana ........................................................................................................... 17
B.     Herba ........................................................................................................... 21
C.     Perdu ........................................................................................................... 27
D.    Pohon .......................................................................................................... 32
E.     Semak ......................................................................................................... 41
LAMPIRAN GAMBAR ....................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 48











BAB I
PENDAHULUAN
A.      Sejarah Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikandang, Cikajang Garut
            Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang - Garut merupakan kawasan agribisnis untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi masyarakat di Kabupaten Garut - Jawa Barat.
            Taman Teknologi Pertanian berada di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut yang terletak disebelah Selatan Jawa Barat. Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat yang merupakan daerah peyangga dan hinterland bagi pengembangan Bandung Raya. Oleh karena itu Kabupaten Garut mempunyai kedudukan yang strategis dalam memasok kebutuhan warga kota dan Kabupaten Bandung sekaligus pula berperan dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan.
            Luasan TTP di Kecamatan Cikajang ini sekitar 4,5 hektar. Adapun proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan TPP Cikajang melalui Badan Litbang Pertanian dalam operasionalnya dikoordinasikan oleh BPTP Jawa Barat yang didukung Pemda Kabupaten Garut dan Dinas Pertanian serta dua perguruan tinggi setempat yaitu Universitas Pajajaran dan Universitas Garut. Sedangkan dukungan dari swasta dengan dirintisnya kerjasama dengan dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
          Taman Teknologi Pertanian (TTP) adalah suatu kawasan implementasi inovasi yang telah dikembangkan pada Agro Science Park (ASP), berskala pengembangan dan berwawasan agribisnis hulu-hilir yang bersifat spesifik lokasi dengan kegiatannya meliputi : penerapan teknologi pra produksi, produksi, pra panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran serta wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta (Balitbangtan, 2015).
            TTP juga merupakan salah satu kegiatan Nawa Cita dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kementerian Pertanian melalui  Badan Litbang Pertanian mendapat tugas untuk mengembangkan TTP ini dimulai sejak tahun 2015 yang berjumlah 16 TTP dan tersebar di seluruh Indonesia. Di Jawa Barat TTP ini ada di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Garut. Di Kabupaten Garut sendiri, TTP dinamai dengan nama TTP Cikajang yang letaknya berada di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut.
            Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, yang sudah membangun 26 Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Seluruh Indonesia sebagai upaya meningkatkan inovasi teknologi di daerah. Upaya tersebut dilakukan agar lebih menarik minat pemuda untuk masuk di sektor pertanian. Selain itu, TTP merupakan suatu upaya untuk mempercepat hilirisasi inovasi pertanian kepada perani yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan pertani, ungkap Dr. Liferdi (Kepala BPTP Jawa Barat) dihadapan Bpk Bupati Garut.
            Dari 26 TTP yang tersebar di seluruh Indonesia, TTP Cikajang merupakan salah satu TTP Terbaik dari hasil evaluasi oleh tim Monev Kementan.
            TTP Cikajang sudah mempunyai kesangupan untuk mandiri. Dalam artian TTP Cikajang mampu membiayai sendiri aktifitas - aktifitasnya. walaupun baru berdiri dua tahun. Bahkan salah satu core bisnisnya yaitu perbenihan kentang olahan berpotensi untuk mendapatkan keuntunggan lebih 1 milyar/tahun.

B.       Jenis-jenis Tanaman yang dibudidayakan di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang
1.        Jeruk Keprok Garut dan Jeruk Siam
a)    Sejarah Tanaman
1)   Jeruk Garut (Citrus nobilis)
Kingdom            : Plantae
Subkingdom      : Tracheobionta
Super Divisi       : Spermatophyta
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : Rosidae
Ordo                  : Sapindales
Famili                 : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus                : Citrus
Spesies               : Citrus nobilis Lour
            Letusan Gunung Galunggung di Tasikmalaya tahun 1982 berdampak terhadap tanaman jeruk garut, dan menyebarkan virus CPPD yang mengakibatkan tanaman asli dari kota intan itu sempat sulit ditemukan bahkan hamper mengalami kepunahan karena habis/rusak diterpa abu Gunung Galunggung dan virus CPPD yang tersebar.
            Setelah meletusnya Gunung Galunggung, jeruk garut banyak yang tak berbuah. Jeruk garut pun sempat sulit ditemukan. Bahkan hingga kini  jeruk garut yang asli sudah sulit ditemukan. Kebanyakan petani saat ini menanam jeruk keprok garut dan jeruk siem. Jeruk Keprok dan Jeruk Siam ini memanglah bukan jeruk asli dari kota intan, tetapi jika dilihat dari morfologi seperti bentuk, ukuran, dan warna nya memiliki kesamaan dengan jeruk garut. Hanya saja, petani mengeluhkan jeruk garut yang mudah terserang hama. Jika tak diserang hama, dari satu pohon jeruk bisa menghasilkan sampai satu kuintal. Namun karena sangat mudah terserang, hanya bisa dipanen 25 kilo.
            Bibit dari buah jeruk Garut yang ada di TTP Garut sekarang berasal dari Malang yang dibentuk dari varietas baru. Di Inggris jeruk garut ini dikenal dengan nama King orange atau tangerine orange, sedangkan di Filipina adalah Dalanghita, dan di Cina adalah Gan atau chen pi.
2)   Jeruk Siam (Citrus reticulata)
Kingdom              : Plantae
Subkingdom         : Tracheobionta
Super Divisi         : Spermatophyta
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Sub Kelas             : Rosidae
Ordo                     : Sapindales
Famili                   : Rutaceae
Genus                   : Citrus
Spesies                 : Citrus reticulate
            Jeruk siam merupakan bagian kecil dari sekian banyak spesies jeruk yang sudah dikenal dan dibudiayakan secara luas. Jeruk siam merupakan anggota dari kelompok jeruk keprok yang memiliki nama ilmiah Citrus nobilis. Memiliki nama jeruk siam karena jeruk ini berasal dari Siam (Thailand). Di Thailand, jeruk siam diberi nama Som Kin Wan. Sampai saat ini, belum ada data resmi mengenai kapan dan di mana jeruk siam pertama kali didatangkan di Indonesia.
            Pada dasarnya jeruk siam mepunyai satu nenek moyang yang berasal dari Siam (Muangthai). Orang Siam menyebut jenis jeruk ini dengan nama som kin wan. Mungkin karena lidah orang Indonesia sulit untuk menyebutkan nama tersebut sehingga terbiasa menyebutnya dengan nama Siam. Kelatahan ini terus berlanjut sampai sekarang. Jeruk siam di Indonesia mempunyai banyak jenis tergantung dari daerah asalnya sepertiyang ada di Taman Tenknologi Pertanian di Cikandang yaitu jeruk siam Garut,

b)   Teknik Budidaya Tanaman
1)   Jeruk Garut
            Sumber benih jeruk Garut ada dua yaitu dari Wanaraja (lokal) dan dari jestro Malang (luar kota). Saat bibit jeruk di tanam kondisi tanah yang cocok adalah sandy loam dan clay. Keadaan tanah harus selalu gembur dan tidak menyimpan air terlalu banyak dengan ph tanah 5,5 – 6,6. Sementara itu, siraman cahaya matahari yang cukup akan membuat batang jeruk menjadi lebih kuat, mendorong terbentuknya tunas dan perkembangan buah.
            Di Taman Teknologi Pertanian Cikajang ini, adanya perlakuan khusus yaitu dilakukan pemotong bagian akar yang disebutnya sebagai mata pancar, sepanjang 5 cm, dengan seringnya memotong cabang-cabang tua pohon jeruk yang sudah panen. Dengan demikian, pucuk-pucuk pohon baru akan muncul, lengkap dengan bunganya, tanpa mengenal musim.    
            Jarak tanam dari jeruk satu dengan jeruk lainnya 3 meter atau 2,5 meter. Pemeliharan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasar dan pupuk kimia sebagai pupuk pendamping. Penggungaan pupuk kimia pada bulan ke 5 sampai 1 tahun. Penggunaan pupuk 400 m2  menggunakan 30 kg pupuk kimia, 400 m2  menggunakan 1 ton pupuk kandang. Hama pada jeruk ini adalah kutu yang biasa di basmi oleh insektisida.
            Pemberian pupuk pada saat musim hujan dan  musim kemarau berbeda. Pada saat musim hujan pupuk akan di kurangai 20 kg untuk mencegah terjadinya pembusukan.
2)   Jeruk Siam
            Untuk pertumbuhan yang baik, jeruk siam memerlukan iklim dan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Jeruk siam dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah pada ketinggian kurang dari 700 m dpl (di atas permukaan laut) sesuai dengan daerah asalnya di Muangthai. Ketinggian tempat penanaman berpengaruh jelas terhadap rasa. 400 m2  menggunakan 1 ton pupuk
            Seperti pemeliharan jeruk garut di Taman Teknologi Pertanian Cikandang ini tidak jauh berbeda, dua-duanya mendapatkan perlakuan yang sama. Bedanya hanya untuk jeruk siam ini tidak dilakukannya pemotongan akar yang disebutnya sebagai mata pancar, sepanjang 5 cm.

c)    Morfologi Tanaman
1)   Jeruk Keprok Garut
            Memiliki anak daun (sayap) pada daun, bentuk daun memanjang (oblongus), dan ukurannya lebih besar. Jeruk Garut ini biasanya akan berbuah pada tahun ke 4. Tinggi tanaman sekitar 3,5 sampai 4 m. Bentuk tajuk kerucut terbalik dengan lebar 2,5 m. Bentuk batang bulat berlekuk tidak berduri dan berwarna cokelat. Tanaman jeruk keprok Garut memiliki bentuk daun lonjong bergelombang dan tepi bergerigi. Daun bagian atas berwarna hijau tua dan daun bagian bawah berwarna hijau muda mengkilat. Lebar daun 3,5 – 5 cm dan panjang daun 8 – 11 cm.
            Buah jeruk termasuk ke dalam keompok buah sejati berdaging, karena buahnya akan pecah saat masak dan buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah jeruk berbentuk bulat agak gepeng, bagian ujung menjorok ke dalam, dan bagian pangkal terdapat puting. Tebal kulit buah 3 – 5 mm, berpori-pori nyata serta berwarna hijau saat buah muda dan berwarna hijau kekuningan saat buah matang. Sementara itu, daging buah berwarna kuning atau orange dengan aroma buah harum khas keprok garut dan rasa yang manis segar.  Menurut AAK (1994) dinding kulit buah jeruk yang mempunyai pori-pori terdapat kelenjar yang berisi peticin. Kadar peticin paling tinggi terdapat pada jeruk Garut, yakni 3% – 3,5%. Peticin umumnya sering dipakai untuk penderita penyakit gula.
2)   Jeruk Siam
            Pada umumnya batang pohon jeruk siam yang dibudidayakan secara komersial mempunyai tinggi antara 2.5-3.0 m. Jeruk siam ini biasanya akan berbuah pada tahun ke 2. Kebanyakan varietas jeruk siam memiliki bentuk dan ukuran daun yang bisa di bedakan dari jenis jeruk lainnya. Bentuk daunnya oval dan berukuran sedikit lebih kecil dari jeruk keprok Garut. Ujung daunnya agak terbelah, sedangkan bagian pangkalnya meruncing. Urat daunnya menyebar sekitar 0,1 cm dari tepi daun. Antara batang dengan daun dihubungkan oleh tangkai daun dengan panjang sekitar 1.3 cm. Ukuran bunga kecil dan mungil dengan warna putih segar seperti bunga melati. Bentuk buahnya bulat dengan ukuran idealnya sekitar 5.5 cm x 5.9 cm.
             Jeruk siam memiliki ciri khas yang tidak dimiliki jeruk keprok lainnya karena mempunyai kulit yang tipis sekitar 2 mm, permukaannya halus dan licin, mengkilap serta kulit menempel lebih lekat dengan dagingnya. Dasar buahnya berleher pendek dengan puncak berlekuk. Tangkai buahnya pendek, dengan panjang sekitar 3 cm dan berdiameter 2.6 mm. Biji buahnya berbentuk ovoid, warnanya putih kekuningan dengan ukuran sekitar 20 biji. Daging buahnya lunak dengan rasa manis dan harum. Produksi buah cukup berat dengan bobot berat perbuah sekitar 75.6 g. Satu pohon rata-rata menghasilkan sekitar 7.3 kg buah.
            Perbedaan Jeruk Keprok Garut dengan Jeruk Siam
NO
Jeruk Keprok
Jeruk Siam
1.
Daun berbentun Oblongus lebih besar dengan tepi bergerigi (serratus).
Daun berbentuk Oval lebih kecil dengan tepi rata/integer.
2.
Buah berbentuk gepeng dengan khas memiliki konde
Buah berbentuk bulat dengan ujung buah bundar.
3.
Kulit tebal 3-5 mm banyak pori/kasar bisa berwarna sampai oranye.
Kulit tipis 1-2 mm dengan permukaan lebih halu.
4.
Mempunyai rasa manis sedikit asam dan segar.
Mempunyai rasa yang manis.
5.
Tinggi tanaman mencapai 3-4 meter.
Tinggi tanaman mencapai 2-3 meter.
6.
Berbuah pada tahun ke 4
Berbuah pada tahun ke 2

2.        Kentang
            Tanaman kentang yang dibudidayakan di Taman Teknologi Pertanian Cikajang terdapat dua varietas, yaitu kentang sayur (Granolla L.) dan kentang industry (Median).

a)    Sejarah Tanaman
Kingdom              : Plantae
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Sub Kelas             : Asteriidae
Ordo                     : Solanales
Famili                   : Solanaceae
Genus                   : Solanum
Spesies                 : Solanum tuberosum
Nama daerah        : Kentang
            Solanum tuberosum merupakan tanaman yang merupakan tanaman dari suku solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat di makan. Umbi tersebut disebut kentang. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika serikat. Kentang di Indonesia dikonsumsi sebagai makanan pengganti nasi sebagai makanan pokok.
            Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk disana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan tanaman berhabitus herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di derah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.
            Tanaman Kentang termasuk bunga sempurna dan tersusun majemuk, ukuran cukup besar dengan diameter sekitar 3 cm. warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
1)        Kentang Sayur (Granolla L.)
            Kentang sayur merupakan kentang yang biasa diproduksi dipasaran, para petani local di Indonesia lebih banyak menanam kentanng jenis ini karena kentang sayur lebih mudah ditanam dan lebih mudah mendapatkan bibitnya karena harganya yang ekonomis. Selain itu kentang sayur tidak rentan terhadap penyakit.
            Kentang sayur memiliki kulit umbi berwarna kekuningan, daging berwarna kuning dengan ukuran umbi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kentang industri. Sifat kentang sayur ini setelah digoreng bertekstur lembek, tidak renyah seperti kentang industri. Maka dari itu kentang ini tidak digunakan oleh pihak industri makanan, melainkan dikonsumsi oleh masyarakat untuk dijadikan bahan makanan sehari-hari.
2)        Kentang Industri (Median)
            Kentang indrustri adalah kentang yang unggul, memiliki ciri umbi dengan kulit yang putih, warna daging putih dan ukurannya lebih besar. Jika kentang ini di goreng maka hasilnya akan renyah dan tidak lembek. Biasanya kentang indrustri ini digunakan untuk makanan kemasan yang di produksi oleh sebuah indrustri makanan.Contohnya seperti kentang goreng yang diproduksi Indofood.Kentang indrustri ini juga ada 2 jenis yaitu;
(a) Kentang industri dominan (Atlantik)
Kentang yang berasal dari Kanada. Kentang ini dapat di tanam di Indonesia, akan tetapi tidak dapat dibenihkan di Indonesia karna benih kentang Atlantik ini hanya terdapat di Kanada.
Selain itu, karena kentang Atlantik ini memiliki sifat yang sensitif terhadap hama penyakit/ virus sehingga tidak banyak petani Indonesia yang mau menanamnya. Maka dari itu kentang Atlantik hanya di tanam oleh petani-petani tertentu yang biasanya sudah berkerja sama dengan salah satu industri makanan. Contohnya seperti : tanaman kentang Atlantik yang di tanam di Taman Teknologi Pertanian Cikajang yang sudah berkerja sama dengan PT Indofood.
(b) Kentang industri varietas (Median)
Kentang industri varietas (Median) merupakan kenntang industri yang lebih tahan dari hama penyakit/virus dari pada kentang Atlantik, kentang ini sama-sama memiliki keuunggulan yaitu kulit umbi berwarna putih, daging berwarna putih, ukuran besar. Kenyang ini juga biasanya digunakan oleh para industri untuk memproduksi makanan kemasan yang dibuat dari kentang. Seperti keripiik kentang.

b)   Teknik Budidaya Tanaman
            Budidaya tanam kentang saat ini juga banyak jenisnya, ada yang budidaya sayuran kentang secara konvensional, budidaya tanaman kentang secara hidroponik dan ada juga yang berbudidaya bibit kentang / budidaya benih kentang.
            Cara budidaya kentang biasa ( teknik budidaya kentang granola ) dengan cara budidaya kentang dalam polybag ataupun cara budidaya kentang hidroponik secara garis besar adalah sama. Yang membedakan hanyalah media tanamnya saja.
            Kentang dikembangbiakkan dengan umbi-umbinya yang telah bertunas sepanjang ± 2 cm (kentang hitam biasa diperbanyak dengan stek-stek batang). Umbi-umbi bibit itu langsung ditanam di kebun setelah masa istirahat umbi terlampaui dan umbi sudah mulai bertunas sepanjang ± 2 cm.
            Cara penanamannya kentang secara konvensional yaitu : mula-mula tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 30 – 40 cm dan diratakan. Kemudian dibuatkan alur-alur (garitan-garitan) untuk bertanam yang jaraknya antara masing-masing garitan 70 cm.
            Dalam garitan-garitan itu ditentukan tempat-tempat yang akan ditanami kentang, yakni dengan jalan membuat garitan-garitan yang arahnya tegak lurus pada garitan yang pertama dengan jarak antara garitan 30 cm. Titik pertemuan antara kedua garitan-garitan itu merupakan lobang kecil untuk tempat umbi bibit kentang.
            Pada tempat-tempat bertanam (titik pertemuan antara kedua garitan) itu diletakkan pupuk kandang yang telah jadi sebanyak ± 0,5 kg. Untuk tanaman seluas 1 ha diperlukan ± 20 ton pupuk kandang kering. Selanjutnya umbi-umbi kentang itu diletakkan di atas pupuk kandang.
            Pupuk kandang buatan dicampur dengan ZA dan DS dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak 16 gram diletakkan pada tiap tempat di kanan kiri umbi bibit itu. Adapun untuk tanaman 1 ha diperlukan sebanyak 4 kwintal ZA dan 4 kwintal DS. Pupuk buatan itu dapat pula kita campurkan dengan pupuk kandang.
            Setelah pupuk kandang, umbi (bibit) serta pupuk buatan diletakkan pada lobang-lobang, maka segera umbi-umbi itu ditutup dengan tanah dari kanan kiri barisan sambil dibumbun (tanahnya ditinggikan) sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap barisan kentang merupakan satu guludan yang berjarak 70 cm dengan lebar selokan ± 20 cm.
            Bibit kentang mulai tumbuh rata di atas tanah biasanya ± 10 hari kemudian. Setelah tanaman berumur 1 bulan sejak bertanam, tanaman mulai didangir dan bedengan ditinggikan lagi.
            Pembumbunan ini penting sekali untuk mencegah umbi kentang yang terbentuk terkena sinar matahari (warna umbi menjadi hijau beracun), dan mencegah serangan ulat umbi (Phthorimaea sp.).
Ø Teknik Budidaya Kentang dengan Sistem Hydroponik
            Perbenihan kentang secara aeroponik adalah budidaya tanaman dengan menggunakan kokobit atau sabut kelapa sebagai media tumbuhnya. Hydroponic adalah sistem budidaya tanaman yang memakai media tanam/tumbuh bukan dari tanah. Media yang digunakan untuk budidaya kentang secara hydroponic ada sekam bakar, kokobit/sabuk kelapa, pasir ataupun kerikil. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan, seperti:
·      Menggunakan air sebagai pengganti tanah sehingga tidak lagi memerlukan lahan yang luar atau pekarangan untuk menanam.
·      Dalam pemberian nutrisi mudah dan efisien.
·      Mendapatkan hasil yang maksimal.
·      Jauh dari polusi nutrisi dan jauh dari tanaman yang beresiko menjadi pengganggu.
·      Media tanam yang tahan lama dan produktif hingga bertahun-tahun dengan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat.
            Dalam penenaman kentang secara hydroponic,pemberian nutrisi dilakukan dengan iritasi tetes sehingga nutrisi dapat menyerap secara tersebar. Usia atau lamanya pemanenan kentang ini dapat mencapai 90-120 atau 3-4 bulan lamanya. Pemanenan juga dilakukan setelah semua daun dan batang kering/mati. Hal ini dilakukan agar pada saat pengambilan umbi tidak ada cairan dari daun/batang yang menetes ke umbi yang dapat mengakibatkan umbi akan membusuk.
            Pembibitan dilakukan dengan adanya bibit G-0 dan juga G-1. Pembibitan sampai penanaman dilakukan di lahan yang sudah terdapat media tanam seperti kokobit atau sekam bakar di dalam screen house yang tertutup dari faktor lingkungan seperti hujan dan teriknya sinar matahari. Pemberian nutrisi bisa dilakukan dengan cara iritasi tetes atau pun penyebaran nutrisi dengan dialirkan melalui pipa. Namun jika dilakukan dengan pipa maka akan banyak nutrisi yang terbuang dan juga tidak merata sehingga pertumbuhan kentang sering terdapat tumbuh tidak sama. Sehingga jika sudah diberikan nutrisi dan air, harus ada tindak lanjut yaitu pengetesan apakah kandungan air cukup/kurang aatau lebih.
            Sedangkan jika dilakukan dengan iritasi tetes maka tidak perlu lagi adanya tidak lanjut untuk mengetest kandungan air dan juga tidak aka nada nutrisi yang terbuang.

Ø Teknik Budidaya Kentang dengan Sistem Aeroponik
            Dalam upaya mewujudkan program kementerian pertanian dalam hal swasembada benih kentang industri, maka Taman teknologi Pertanian (TTP) Cikajang Kabupaten Garut, yang kegiatan utamanya perbenihan kentang industry siap untuk berperan sebagai tempat pengembangan kentang industri varietas median. Pengembangan varietas median saat ini belum terlalu banyak ketersediaan benih sumber yang masih terbatas. Oleh karena itu TTP Cikajang melakukan  terobosan guna mempercepat perbanyakan benih sumbernya (G-0). Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah melalui perbenihan kentang secara aeroponik. Aeroponik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan cara konvensional yang sudah biasa dilakukan oleh petani. Beberapa kelebihan dari aeroponik  adalah :
·      Waktu panen lebih panjang sehingga produksi lebih tinggi
·      Tidak tergantung musim ketersediaan barang ada sepanjang tahu
·      Tidak memerlukan tempat yang luas
·      Hasilnya bersih dan sehat.
·      Resiko terserang hama penyakit, kecil tanaman dapat dipindah tanpa merusak pertumbuhan.
            Perbenihan kentang secara aeroponik adalah budidaya tanaman dengan melalui sistem pengkabutan. Pembuatan instalasi untuk pertanaman  dengan menggunakan bak yang terbuat dari fiberglas atau plastik lainnya yang atasnya ditutup dengan menggunakan sterofom yang terlebih dahulu sudah dilubangi. Untuk jarak lubang tanam disesuaikan dengan kebutuhan, dapat menggunakan jarak antar lubang 5x 5 cm, 10 x 10 cm, atau 15 x 10 cm, atau 15 x 15 cm, atau  15 x 20 cm. Sedangkan di dalam bak tersebut terdapat saluran instalasi yang terbuat dari selang PE 16 mm, dan di atas selang tersebut terdapat sprinkler dengan jarak antar sprinkler 60 – 80 cm. Proses pengkabutannya diawali dengan penyiapan tempat (drum 1000 ltr) yang diisi larutan hara (nutrisi), selanjutnya dialirkan ke selang PE dengan bantuan mesin pompa air, sehingga larutan tersebut akan keluar melalui sprinkler menyerupai kabut. Pada sistem ini, hara diserap atau diaplikasikan langsung melalui akar, sehingga proporsi nutrisi akan terserap secara optimal terserap .
            Proses produksi benih kentang menggunakan teknologi aeroponik lebih efisien dibandingkan dengan cara konvensional. Bahan tanaman berupa stek mikro berasal dari hasil perbanyakan kultur jaringan  di laboratorium yang sudah steril. Aeroponik selain dapat menghasilkan kualitas bibit kentang yang baik juga lebih banyak dan dapat menghemat lahan. Jika dalam teknologi konvensional menggunakan tanah dan pupuk kandang dalam satu polybag hanya dapat diperoleh 3-5 umbi kentang G0, maka menggunakan teknologi aeroponik dapat dihasilkan 25-40 benih kentang G0.
            Kondisi ini menunjukkan bahwa produksi G0 aeroponik memiliki banyak kelebihan yaitu dapat memotong siklus perbenihan kentang (tanpa tanam G1), karena lebih hemat waktu dan biaya produksi, serta ramah lingkungan. Dengan demikian pengembangan sistem aeroponik pada produksi umbi mini G0 tidak saja meningkatkan ketersediaan benih G0, tetapi juga dapat memperpendek rantai perbenihan kentang sehingga ketersediaan benih sumber nasional bagi petani kentang bisa lebih cepat dan meningkat. Seperti kita ketahui selama ini bahwa, satu planlet menghasilkan 10 stek planlet, satu stek planlet menghasilkan 4 umbi G0- konvensional,  Kebutuhan benih G2 adalah 30,000 knol G-0 (untuk G-2 saat ini langsung dari G-0 tidak melalui G-1).  Kebutuhan benih G3 atau G4 adalah 1,5 ton G2 atau G3/ ha . Produksi benih G2 rata-rata 10 ton Ha. Dengan menerapkan teknologi aeroponik satu stek planlet dapat menghasilkan rata-rata 25 umbi, maka dengan demikian akan terjadi percepatan peningkatan ketersediaan benih kentang untuk petani.
            Dengan demikian perbenihan kentang melalui aeroponik, potensial untuk dikembangkan,sebagai upaya percepatan penyediaan benih nasional. Selain itu system aeroponik diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk berusahan dibidang pertanian, karena hasilnya cukup menjanjikan dan cara kerjanya cukup bergengsi tidak memerlukan lahan yang sempit, tidak kotor, kerjanya ringan tapi padat teknologi.

c)    Morfologi Tanaman
                Daun kentang terletak berselang seling pada batang tanaman. Daun berkerut-kerut dan permukaan bagian bawah daun berbulu. Warna daun hijau muda sampai hijau tua hingga kelabu, ukuran daun sedang dan tangkai pendek. Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung varietasnya, tidak berkayu, bertekstur agak keras, batang kentang umumnya lemah sehingga mudah roboh bila terkena angin kencang. Warna batang umumnya hijau tua dengan pigmen ungu. (Samadi, 2007)
            Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut tumbuh menyebar ke arah samping. Akar tanaman berwarna keputihan dan berukuran sangat kecil, di antara akar-akar ini ada yang berubah bentuk dan fungsi menjadi bakal umbi (stolon), kemudian stolon akan menjadi umbi kentang.
            Tanaman kentang ada yang berbunga dan ada yang tidak berbunga, tergantung varietasnya. Warna bunga bervariasi, kuning atau ungu. Kentang varietas Desiree berbunga ungu, varietas Cipanas, Segunung dan Cosima. Bunga dan benang sarinya berwarna kuning, sedangkan putik berwarna putih. Bunga kentang tumbuh dari ketiak daun teratas. Umbi terbentuk dari cabang samping di antara akar-akar. Proses pembentukan umbi ditandai terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizoma atau stolon, diikuti pembesaran sehingga rhizoma membengkak. Umbi berfungsi menyimpan cadangan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
            Ukuran bentuk dan warna umbi kentang bermacam-macam tergantung varietasnya, ukuran umbi bervariasi dari kecil hingga besar. Bentuk umbi ada yang bulat, oval agak bulat, dan bulat panjang. Umbi kentang ada yang berwarna kuning, putih, dan merah. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan perkembangbiakan menjadi tanaman baru. Selain mengandung zat gizi, umbi kentang juga mengandung solanin. Zat solanin bersifat racun dan berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin tidak dapat hilang apabila umbi tersebut keluar tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang masih mengandung racun solanin berwarna hijau walaupun telah tua. (Samadi, 2007)








BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.      Dasar Teori
            Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (kaliks) dan mahkota (korolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum) . putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu . biji terdapat di dalam ovarium.
            Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo , 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
            Catatan fosil memperlihatkan bahwa angiospermae diperkirakan muncul pada awal periode cretaceus (kurang lebih 130 juta tahun yang lalu). Angiospermae yang hidup pada periode itu di perkirakan mempunyai polen tipe monosculat dan daun berukuran kecil dan sederhana dengan venasi kurang lebih menjala. Ciri polen dan daun yang seperti itu merupakan ciri salah satu subkelas angiospermae, yaitu magnoliidae.
            Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1, 3, dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade.
            Subkelas magnoliidae memiliki karasteristik yang sangat beragam . misalnya habitusnya mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara kaliks dan korolla, ada juga yang tidak mempunyai perhiasan bunga , begitu juga pada karasteristika yang lain akan tetapi sub kelas magnoliidae ini mempunyai beberapa karasteristika yang menunjukan keprimitan yang umum polennya termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal . Subkelas magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 species.
            Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales Piperales, Aristolochiales, Illaciales, Nymphales, Ranunculales dan Papverales, namun tidak semua ordo subkelas magnoliidae dibahas dalam paraktikum ini tetapi hanya 4 ordo yaitu ordo magnoliales yang di wakili familia magnoliaceae dan annonaceae, ordo piperales di wakili oleh familia piperaceae, ordo laurales di wakili oleh familia laraceae dan ordo nymphales di wakili oleh familia nymphaceae.
            Familia magnoliaceae merupakan tumbuhan yang berupa pohon atau semak, daunnya rontok pada musim gugur atau bersifat tetap berseling tunggal, stipula besar menutup kuncup terminal, tetapi seringkali membentuk struktur okrea. Bunga besar dan mencolok, bersimetri banyak , sempurna dan hipogen, diserbuki oleh serangga , periantiumnya bebas dan tidak selalu terdeferensiasi , sepal biasanya enam sampai tak terhingga , stamen banyak dengan filamen yang jelas dan tersusun spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu, pistilum tunggal mewakili masing-masing karpel dan tersusun spiralis pada dasar bunga, lokulus 1 ovulum 1-5 dan terletak pada parietalis dari plasenta, ovarium superior, stilus 1, stigma terminalis . buahnya berupa folikel, biji biasanya besar menggantung pada suatu funikulus yang memanjang embrio dengan suspensor yang jelas, endospermnya mengandung minyak.
            Familia annonaceae merupakan tumbuahn yang berupa semak, pohon atau liana. Daun berseling bagian-bagian bunga berkelipatan 3, sepal dalam satu lingkaran, petal dalam 2 lingkaran , lingkaran dalam biasanya mereduksi, stamen berjumlah banyak biasanya lebar dan pendek tersusun secara spiralis , karpelnya beberapa sampai banyak , bebas . buah biasanya terdiri dari sekelompok karpel kering atau berdaging yang melekat pada suatu dasar bunga, biji dengan beberapa embrio kecil dan endosperm yang besar.
            Familia piperaceae berupa tumbuhan herba atau semak, tegak atau memanjat . daunnya biasanya berseling, bunga kecil, biseksual atau uniseksual dalam spika berdaging yang padat, tampa periantium, stamen 2 atau 6, ovarium superior, satu lokulus, satu ovulum, stigma 1 sampai 5, pendek , buah berupa buah drupa atau buah kering, biji mengandung endosperm dan perisperm.
            Famili lauraceae berupa tumbuhan pohon, perdu (kecuali cassytha, herba, aromatis (minyak, kayu), daunnya tunggal, tersebar tanpa stipula (cassytha, tereduksi pembungaannya dapat berupa panikula, racemes, spika, umbella, adanya hypantium, ovarium superus, 1 karpel,1 ruang 1 ovul, buahnya berupa bacca / drupa, biji tanpa endosperm.

B.       Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan Kuliah Lapangan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal            : Rabu, 18 Juli 2018
Waktu                      : 07.00 WIB s/d Selesai
Tempat                     : Taman Teknologi Pertanian Cikajang

C.      Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam mengidentifikasi tanaman yaitu:
·      ATK (Alat Tulis Kantor)
·      Kamera (Untuk Dokumentasi)
·      Papan Ujian
·      Lembar Pengamatan
·      Literatur atau buku sumber
Bahan-bahan yang digunakan dalam mengidentifikasi yaitu tanaman yang ada di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang termasuk tanaman yang dibudidayakan.

D.      Metode Penelitian
                Metode yang digunakan dalam kuliah lapangan ini adalah dengan sistem rotasi (tersebar/ penyebaran). Sistem rotasi merupakan sistem dimana dalam pelaksanaan kuliah lapangan ini setiap kelompok akan memiliki tempat atau area sendiri-sendiri dalam penelitian mengenai tanaman Botani Phanerogamae.














BAB III
HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN
A.      LIANA
1.    Konyal (Plassiflora edulis)
a)    Klasifikasi
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Subkelas            : Dilleniidae
Ordo                  : Violales
Famili                 : Plassifloraceae
Genus                : Plassiflora
Spesies               : Plassiflora lingularis
Nama daerah     : Konyal
Ø  Habitus                    : Liana
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                 : Jantung (Chordatus)
·      Pertulangan           : Menyirip (Penninervis)
·      Tepi Daun             : Integer/Rata
·      Filotaksis               : Berselang- seling
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Karangan              : Tandan
·      Tipe Kelopak       : Polysepal
·      Tipe Mahkota       : Polypetal
·      Tipe Putik            : Majemuk
·      Tipe Benang Sari : Diadelpus
·      Tipe Ovarium       : Superum
Ø Buah                         :  Buni
Ø Monoecus/ Dioecus  : Monoecus
b)      Deskripsi umum
            Batangnya bulat dengan sulur pembelit, licin dan hijau. Daun tunggal, berselang seling, tangkai silindris, helaian daun bentuk jantung dengan ujung runcing, pangkal bertoreh membulat, pertulangan menyirip, permukaannya licin. Bunganya tunggal yang keluar dari ketiak daun, merupakan Bunga lengkap, berhelaian ganda dan memiliki kelopak lonjong, berlepasan, ujung membulat, panjangnya sekitar 2-3 cm, benang sari berjumlah banyak, mahkota berlepasan dan berwarna ungu. Buahnya termasuk buah buni, bulat, berdiameter sekitar 5-8 cm dan permukaannya licin. Akaranya termasuk akar serabut
c)      Manfaat
            Buah konyal memiliki kandungan zat fitokimia yang mampu membunuh sel kanker. Beberapa manfaat lainnya, yaitu
·      Memperlancar dan menyehatkan pencernaan
·      Mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
·      Dapat memberikan efek tenang dalam pikiran serta dapat mengendurkan saraf sehingga bisa membuat perasaan menjadi lebih tenang.
·      Baik untuk penderita insomnia.
·      Dapat mengontrl tekanan darah dan mengoptimalkan sistem imunitas.

2.    Markisa
a)      Klasifikasi
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Subkelas            : Dilleniidae
Ordo                  : Malpighiales
Famili                 : Passifloraceae
Genus                : Plassiflora
Spesies               : Plassiflora edulis
Nama daerah     : Markisa
Ø  Habitus                    : Liana
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                   : Bulat
·      Pertulangan           : Menjari
·      Tepi Daun             : Bergerigi
·      Filotaksis               : Berselang- seling
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Karangan               :
·      Tipe Kelopak      : Polysepal
·      Tipe Mahkota      : Polypetal
·      Tipe Putik            : Majemuk
·      Tipe Benang Sari : Diadelpus
·      Tipe Ovarium       : Superum
Ø Buah                         :  Buah mentimun
Ø Monoecus/ Dioecus  : Monoecus
b)      Deskripsi umum
Bulat, dengan sulur pembelit, licin, hijau. Daun : Tunggal, berseling, tangkai silindris, panjang 10-15 cm, hijau, helaian daun bentuk jaotung, ujung runcing, pangkal bertoreh membulat, panjang 10-25 cm, lebar 8-15 cm, pertulangan menyirip, permukaan licin, hijau. Bunga Tunggal, di ketiak daun, merupakan bunga sempurna, berhelaian ganda, kelopak lonjong, berlepasan, ujung membulat, panjang 2-3 cm, hijau, benangsari jumlah banyak, ungu, mahkota berlepasan, bentuk oval, ujung membulat, panjang 2-3 cm, ungu. Buah Buni, bulat, diameter 5-8 cm, permukaan licin, sewaktu muda ungu, setelah tua kuning oranye. Biji : Bentuk bulat pipih, berselaput, keras, hitam Akar : Serabut, kuning kecoklatan.
c)     Manfaat
· Menurunkan Tekanan Darah Tinggi. Dengan mengkonsumsi buah markisa setiap hari, sangat bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi yang jika dibiarkan dapat beesiko terkena stroke.
· Menurunkan Kadar Kolesterol Dalam Darah. Buah markisa dapat bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
· Mencegah Kanker. Antioksidan yang sangat tinggi dapat membantu dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan menghancurkannya.
· Menjaga System Kekebalan Tubuh. Karena buah markisa kaya akan kandungan vitamin C dan antioksidan, kedua kandungan ini mampu menangkal serangan radikal bebas dan virus.
· Mencegah Serangan Jantung. Kandungan kalium di dalam buah markisa sangat baik untuk kesehatan jantung.

3.    Strowberry
a)    Klasifikasi
Kingdom            : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Subclass             : Rosidae
Ordo                  : Rosales
Famili                 : Rosaceae
Genus                : Fragaria
Spesies               : Fragaria sp
Nama Daerah     : Strawberry
Ø Habitus                     : Liana
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berhadapan
·      Pertulangan          : Menyirip (Penninervis)
·      Bentuk daun         : Bulat
·      Tepi daun             : Bergerigi (serratus)
·      Tunggal/majemuk: Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Tunggal
· Karangan Bunga    : Cymosa
· Tipe Kelopak          : Polipetalus
· Tipe Mahkota         : Gamopetalus
·  Tipe putik              : -
· Benang Sari           : Polidelpus
· Tipe Ovarium        : Superum
Ø Buah                         : Buah Semu Ganda
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)   Deskripsi umum
            Tanaman ini adalah tanaman subtropis yang dapat menyesuaikan diri dengan baik di dataran tinggi yang memiliki temparatur 17-20 derjat dan curah hujan yang baik. Untuk lebih jelasnya lihat secara detailnya klasifikasi dan morfologi tanaman strawberry.
·      Akar
            Tanaman ini memiliki akar serabut di dalam tanah tumbuh dangkal dan menyebar horizontal sepanjang 30 cm dan secara vertikal dapat mencapai kedalaman 40 cm. akar muncul dari batang yang pendek dan tebal berbentuk rumpun. Dari rumpun iti akan memunculkan tunas baru menjadi crwon baru, sulur dan bunga.
·      Batang
            Tanaman ini memiliki batang utama pendek, dauan terbentuk pada buku dan ketiak terdapat pucuk aksilar. Internode sangat penfdek sehingga jarak dauan yang satu dengan yang lain sangat kecil dan tampak seperti rum[un tanpa batang. Batang utama dan dauan teresusun rapat, memiliki ukuran yang sangat bervariasi dan beragam. Tergantung dengan umur, tingkat perkembangan tanaman dan kondisi lingkungan pertumbuhan.
·      Daun
            Tanaman ini memiliki daun tumbuh melingkar rumpun, berbulu lebat ada juga yang jarang, terdiri dari tiga anakan daun atau majemuk, dengan tepi bergerigi. Dauan biasanya di sangga oleh tangkai yang panjang.
·      Bunga
            Tanaman ini memiliki bunga yang terdiri dari 10 kelopak berwarna hijau, 5 mahkota berwarna putih, 60 – 600 putik dan 20-35 benang sari yang tersusu stima di atas dasar bunga. Penyebbukan tanaman ini secara silang dengan bantuan angin, serangga dan manusia.
·      Buah
            Tanaman ini memiliki buah semu, memiliki bentuk unik yaitu oval dan lonjong berwrana merah jika sudah tua atau matang dan juga ada berwarna hijau jika masig mudah. Buah ini memiliki pori-pori di di bagian permukaan buah yang sangat banyak dan bervariasi. Pori tersebut berwran kehitaman atau kecoklatan mudah. Dan juga buah ini memiliki rasa yang manis dan juga ada yang kecut atau asam.
·      Biji
            Tanaman ini memiliki biji yang berukuran sangat kecil, pada setiap buah menghasilkan banyak biji. Biji ininterletak di antara daging, kulit dalam dan juga bagian dalam lainnya. Biji ini memiliki bentuk bulat lonjong, oval dan berwarna kecoklatan dan kehitaman.
c)    Manfaat
·      Mengandung antioksidan seperti anthocyanin yang membantu mencegah pembentukan kolesterol jahat dalam darah yang memberikan efek antiinflamasi sehingga menyehatkan jantung.
·      Kandungan asam ellagic dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
·      Kandungan vitamin C yang tinggi dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menghasilkan kolagen yang yang dapat meningkatkan elastisitas kulit, dan meningkatkan metabolism tubuh.
·      Mengandung fisetin, flavonoid, alami yang memengaruhi peningkatan memori.

B.       HERBA
1.    Jukut Ibun (Drymaria chordata)
a)      Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Subclass            : Caryophyllidae
Ordo                 : Caryophyllales
Famili               : Caryophyllaceae
Genus               : Drymaria
Spesies              : Drymaria chordate
Nama Daerah   : Jukut Ibun
Ø Habitus                     : Herba
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berhadapan
·      Pertulangan          : Melengkung
·      Bentuk daun         : Cordatus (Jantung)
·      Tepi daun             : Rata (Integer)
·      Tunggal/majemuk: Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Tunggal
· Karangan Bunga    : Cymosa
· Tipe Kelopak          : 4 episepalus
· Tipe Mahkota         : Polypetalus
·  Tipe putik              : -
· Benang Sari            : Diadelpus
· Tipe Ovarium         : Superum
Ø Buah                         : Capsula
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)      Deskripsi Umum
            Tanaman Drymaria cordata atau dikenal sebagai jukut ibun karena daunnya yang banyak menampung embun di pagi hari. Jukut ibun memiliki bunga yang lengket sehingga akan menempel saat tubuh dan pakaina anda menyentuhnya.
c)      Manfaat
            Manfaat tanaman ini yaitu dapat mengobati beberapa penyakit seperti bisul, demam, urus-urus dan penyakit herpes.

2.    Wortel (Daucus carota)
a)    Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Subclass            : Rosidae
Ordo                 : Apiales
Famili               : Apiaceae
Genus               : Daucus
Spesies              : Daucus carota
Nama Daerah   : Wortel
Ø Habitus                     : Herba
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Roset akar
·      Pertulangan          : Menyirip (Penninervis)
·      Bentuk daun         : Lanset
·      Tepi daun             : berbagi menyirip (Pinnatipartitus)
·      Tunggal/majemuk: Mejemuk menyirip anak dua (abrupte pinnatus)
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
· Karangan Bunga    : Payung
· Tipe Kelopak          : Polisepal
· Tipe Mahkota         : Polipetal 
·  Tipe putik              : -
· Benang Sari           : Polidelpus
· Tipe Ovarium        : Superum
Ø Buah                         : Buah Lobak/ Polong semu
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
·      Daun
            Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk lanset (garis-garis). Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis.
·      Batang
            Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak nampak, batang bulat, tidakberkayu, agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkaidaun yang berukuran panjang, sehingga kelihatan seperti bercabang.
·      Akar.
            Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi Wortel”.
·      Bunga.
            Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu (Cahyono, 2007 dalam (Keliat, 2008)).
·      Umbi.
            Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan memanjang. Warna umbi kuning kemerah-merahan, mempunyai karoten A yang sangat tinggi, Umbi wortel juga mengandung vitamin B, Vitamin c dan mineral (setiawan, 1995dalam (Pohan, 2008)).
c)    Manfaat
            Wortel mengandung vitamin A yang menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi kekebalan tubuh. Wortel juga mengandung sejumalh vitamin B, vitamin K, karbohidrat, serat, karotenoid, da lutein, likopen, anthocyanin, beta karoten dan alpa karoten, serta poliasetilen. Wortel dapat mencegah beberapa penyakit dan menjaga kesehatan tubuh, seperti mencegah penyakit jantung, melindungi tubuhdari berbagai jenis kanker, menjaga kesehatan otak, merawat mata, antiradang, antipenuaan dan kesehatan kulit, dan menjaga kesehatan mulut.

3.    Rumput Teki (Cyperus rotundus)
a)    Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Subclass            :
Ordo                 : Cyperales
Famili               : Cyperaceae
Genus               : Cyperus
Spesies              : Cyperus rotundus
Nama Daerah   : Rumput Teki
Ø Habitus                     : Herba
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berseling (Folio distica)
·      Pertulangan          : Sejajar
·      Bentuk daun         : Pita
·      Tepi daun             : Rata (Integer)
·      Tunggal/majemuk: Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk Bulir
· Karangan Bunga     : Payung
· Tipe Kelopak          : Gamosepal
· Tipe Mahkota         : Gamopetal
·  Tipe putik              : -
· Benang Sari            : Monodelpus
· Tipe Ovarium         : Superum
Ø Buah                         : -
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
            Rumput teki adalah rumput liar yang tumbuh di tempat terbuka yang sering dianggap gulma (tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaannya atau merugikan), dan sering tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput atau lahan pertanian.
            Tanaman ini sangat adaptif dan mampu untuk tumbuh hamper dikondisi apapun dan sangat sulit untuk diberantas. Rumput ini bisa tumbuh di berbagai jenis tanah dengan ketinggian 1-1000 meter di atas permukaan laut.
c)    Manfaat
            Rumput teki memiliki sejumlah manfaat seperti dapat mengobati kencing batu, memperbaiki siklus menstruasi, memperlancar buang air besar, mempercepat proses pembekuan darah, dapat merangsang produksi ASI, menyembuhkan berbagai penyakit kulit, menurunkan demam, dan sebagai obat anti nyamuk.

4.    Bayam Liar (Amaranthus sp)
a)    Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Subkelas          : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Amaranthaceae
Genus              : Amaranthus
Spesies            : Amaranthus spinosus
Nama Daerah   : Bayam Liar
Ø Habitus                     : Herba
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berseling
·      Pertulangan          : Menyirip (Penninervis)
·      Bentuk daun         : Bulat
·      Tepi daun             : Bergerigi
·      Tunggal/majemuk: Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
· Karangan Bunga    : Malai
· Tipe Kelopak          : Gamosepal
· Tipe Mahkota         : Gamopetal
·  Tipe putik              : -
· Benang Sari            : Polidelpus
· Tipe Ovarium         : Superum
Ø Buah                         : -
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
            Tumbuhan bayam dikenal sebagai sayuran sumber zat besi paling penting. Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-26o c dan pH antara 6-7. Waktu tanam terbaik pada awal musim kemarau.
c)    Manfaat
            Manfaat dari bayam liar untuk kesehatan yaitu dapat mengobati kencing nanah, anyang-anyangan, mengobati disentri, penyakit TBC Kelenjar, masalah eksim, gangguan pernapasan, menurunkan demam, mengatasi anemia, mengatasi masalah jerawat dan bisul, serta melancarkan pencernaan.

5.    Babadotan
a)    Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Subclass            : Asteridae
Ordo                 : Asterales
Famili               : Asteraceae
Genus               : Ageratum
Spesies              : Ageratum conyzoides
Nama Daerah   : Babadotan
Ø Habitus                     : Herba
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berhadapan (folio opposita)
·      Pertulangan          : Menyirip (Penninetvis)
·      Bentuk daun         : Bulat telur/oval
·      Tepi daun             : Bergerigi
·      Tunggal/majemuk: Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
· Karangan Bunga     : Malai rata
· Tipe Kelopak          : Gamosetal
· Tipe Mahkota         :  Gamopetal
·  Tipe putik              : -
· Benang Sari            : Polidelpus
· Tipe Ovarium        : Superum
Ø Buah                         : Padi (Caryopsis)
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
d)   Deskripsi Umum
            Agerantum adalah herba menahun yang tumbuh sekitar 60 cm dan menghasilkan bunga-bunga pink kecil di bagian atas batang berbulu. Di beberapa Negara itu dianggap sebagai gulma yang sulit untuk dikontrol.
e)    Manfaat
            Daun Ageratum conyzoides berkhasiat sebagai obat luka baru, penurun panas, disentri, dan obat wasir.

C.      PERDU
1.    Bunga Matahari
a)     klasifikasi
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnolipyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Asterales
Famili                : Astereceae
Genus                : Helianthus
Spesies               : Helantus annus L
Nama Daerah     : Bunga Matahari
Ø Habitus                     : Perdu
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berseling (Folio distica)
·      Pertulangan          : Menyirip (Penninetvis)
·      Bentuk daun         : Bulat telur/oval
·      Tepi daun             : Rata (Integer)
·      Tunggal/majemuk: Tunggal
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk:Majemuk
·      Karangan Bunga    : Bongkol
·      Tipe Kelopak       : 5 polisepalus
·      Tipe Mahkota        :5 polipetalus
·      Tipe putik             : -
·      Benang Sari : Polidelpus
·      Tipe Ovarium        : Inferum
Ø Buah                         : Buah Kurung majemuk
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
            Tanaman bunga matahari ini dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 1-2 m batang tebal dan kuat tumbuh keatas., biji bunga matahari ini memiliki kulit keras dan berbentuk pipih memanjang dengan warna keabuan dan kehitaman. Bunga matahari ini termasuk bunga majemuk yang tersusun dari ribua bunga kecil dalam satu bonggol. Selain itu, bunga matahari ini juga mempunyai bunga besar dan berbentuk pita sepanjang tepi tawan dengan warna kuning terang.
            Bunga matahari memiliki ciri khas yaitu tumbuh kearah cahaya matahari. Daun bunga matahari ini bertangkai panjang dan lebar dan memiliki bunga yang saling berhadapan atau selang seling. Batang bunga ini terdiri dari batang lurus (monodial), dengan mencapai ketinggian 0,3 – 5 m. Bagian batang berbulu, berbentuk bulat, batang tumbuh mengangguk, dan mempunyai batang yang basah.
Akar bunga matahari ini dapat mencapai 3 – 4m, yang mempunyai perakaran yang kuat sehingga dapat menembus kedalam tanah. Akar bunga ini halsu, lebat dan mendatar ( Neti, 2013 : 64:65 )
c)    Manfaat
            Bunga matahari memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah serta sebagai pengusir rasa sakit yang mujarab. Sedangkan bijinya bermanfaat sebagai sumber nutrisi yang mengandung vitamin E, serta sebagai anti disentri dan juga campak.

2.    Tomat
a)    klasifikasi
Kingdom            : Plantae
Divisi                 : Spermatophyta
Subdivisi           : Angiospermae
Kelas                  : Dicotyledoneae
Ordo                  : Plemoniales
Famili                : Solanaceae
Genus                : Lycopersion
Species              : Lypersion esculentum Mill
Nama Daerah    : Tomat
Ø Habitus                     : Perdu
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berseling (Folio distica)
·      Pertulangan          : Menyirip (Penninetvis)
·      Bentuk daun         : Ovalis
·      Tepi daun             : Bergerigi bercangap
·      Tunggal/majemuk: Majemuk
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Karangan Bunga  : Malai rata
·      Tipe Kelopak       : 5 polisepalus
·      Tipe Mahkota       :5 polipetalus
·      Tipe putik             : -
·      Benang Sari          : Monodelpus
·      Tipe Ovarium       : Inferum
Ø Buah                         : Buah Buni
Ø Monoecus/Dioecus   : Dioecus
b)   Deskripsi Umum
·      Akar
            Tanaman ini memiliki akar tunggang yang dapat menembus kedalaman tanah dan akar serabut yang tumbuh di permukaan tanah yang dangkal. Tanaman ini memiliki bantang berbentuk persegi empat hingga membulat, berbatang lunak tetapi kuat, memiliki bulu atau berambut halus dan  memiliki bulu-bulu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman ini berwrna hijau, memiliki ruas tebal dan ruas akar pendek. Selain itu, tanaman ini memiliki cabang yang sangat banyak dan tidak beraturan.
            Tanaman ini memiliki bungan berukuran relatif kecil , berdiameter 2 mcm dan memiliki warna kuning. Kelopak bungan berjumlah 5 buah dan berwrna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Selain tu, bagian lainnya bunga berupa mahkota bunga yang terdapat di dalam bunga tomat.Tanaman ini memiliki buah yang sangat bervariasi, tergantung dengan varietesnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat persegi. Selain itu, ukuran buah sangat bervariasi juga, yang berukuran 8 -180 gram per buah. Sedangkan warna tomat yaitu juga sangat bervariasi yaitu kemerahan, kekuningan, hijau muda dan juga ada yang belang-belang kemerahan.Tanaman ini memiliki daun berbentuk oval, bagian tepi bergerigi dan mebentuk celah menyerip agak melengkung kedalam. Daun tanaman ini berwrna hijau dan juga tergolong daun majemuk ganjil berjumlah 5-7, dengan ukuran 15-30 cm dan memiliki kelebaran 10-25 cm , serta memiliki tangka dengan kepanjangan 3-6 cm.
c)    Manfaat
            Tomat yang sering dianggap sebagai saur memiliki manfaat dalam kesehatan yaitu untuk kesehatan jantung yang ditunjang dengan kandungan likopen, beta karoten, dan vitamin C. kesehatan tulang yaitu dapat mencegah perkembangan osteoporosis dalam tubuh, serta untuk kesehatan mata dengan kandungan beta karoten yang akan berubah menjadi vitamin A.

3.    Pucuk merah
a)    klasifikasi
Kingdom            : Plantae
Divisi                 : Tracheophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub Ordo           : Rosanae
Ordo                  : Myrtales
Famili                 :Myrtaceae
Genus                :Syzygium
Spesies               :Syzygium oleana
Nama Daerah    :Daun Pucuk Merah
Ø Habitus                     : Perdu
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berhadapan (folio opposita)
·      Pertulangan          : Menyirip
·      Bentuk daun         : Memanjang
·      Tepi daun             : Rata
·      Tunggal/majemuk: Majemuk
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: -
·      Karangan Bunga  : malai berkarang terbatas
·      Tipe Kelopak       : Polysepal
·      Tipe Mahkota       :  Polypetal
·      Tipe putik             : Tunggal
·      Benang Sari          : Delidelpus
·      Tipe Ovarium       : Superum
Ø Buah                         : Buni
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
            Daun pucuk merah adalah daun tunggal yang berbentuk lancet, tangkai daunnya sangat pendek sehingga seolah-olah daun hampir langsung duduk di ranting. Pola letak daun ini saling berhadapan dan permukaan daun bagian atas mengkilat.
            Warna daun pucuk merah ketika baru tumbuh berwarna merah menyala, lalu mengalami perubahan menjadi warna cokelat dan berubaha lagi menjadi warna hijau. Ukuran panjang daun kurang lebih 6 cm dengan lebar 2 cm. pertulangan daun pucuk merah menyirip.
            Batang pucuk merah berbentuk membulat dan keras berkayu, seperti pohon dari famili Syzygium biasanya. Tinggi batangnya bisa mencapai 5 meter jika tidak dipangkas. Akar pucuk merah adalah akar tunggang.
c)    Manfaat
·      Sebagai garis atau border atau pembatas, yang dapat menggunakannya sebagai pembatas jalur hijau.
·      Digunakan sebagai tanaman hias dalam pot.
·      Sebagai tanaman hias bertema tropis
·      Sebagai tanaman pengarah.

4.    Dahlia
a)    klasifikasi
Kingdom            : Plantae
Divisi                 : Tracheophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Subclass             : Asteridae
Ordo                  : Asterales
Famili                 : Asteraceae
Genus                :Dahlia
Spesies               :Dahlia hybrid
Nama Daerah    :Dahlia
Ø Habitus                     : Perdu
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Filotaksis              : Berhadapan (folio opposita)
·      Pertulangan          : Menyiripi (Penninervis)
·      Bentuk daun         : Bulat Telur/ Ovalis
·      Tepi daun             : Bergerigi
·      Tunggal/majemuk: Tunggal
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk : Majemuk
·      Karangan Bunga  : Cawan
·      Tipe Kelopak       : Gamopetal
·      Tipe Mahkota       :  Polisepal
·      Tipe putik             : -
·      Benang Sari          : Polidelpus
·      Tipe Ovarium       : Inferum
Ø Buah                         : -
Ø Monoecus/Dioecus   : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
            Tanaman bunga dahlia merupakan jenis tanaman hias tahunan (parenial) yang tumbuh dengan tegak. Tanaman ini berasal dari pegunungan Meksiko, yang pertama kali dibudidayakan pada tahun 1789, dari spanyol dan melebar luas di seluruh Eropa barat. Bunga dahlia adalah tanaman perdu berumbi dengan berbunga dimusim panas sampai musim gugur. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai beberapa meter. Bunga dahlia memiliki warna yang sangat bervariasi mulai dari warna putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu atau kombinasi. Diameter bunga terkecil sekitar 5 cm sedangkan diameter bunga paling besar mencapai 30 cm. dengan daun berbentuk memanjang dan kecil, berwarna hijau dengan tulang daun tampak, serta memiliki batang bulat memanjang dengan warna hijau hingga tua dengan tangkai-tangkai daun dengan panjang mencapai 2-5 cm bahkan lebih.
c)    Manfaat
·      Bunga dahlia yang memiliki warna putih dapat digunakan sebagai rangkai bunga duka cita.
·      Sebagai hiasan dalam rumah.
·      Kandungan di dalam bunga dahlia dapat digunakan sebagai obat.
·      Kandungan di dalam bunga dahlia dapat digunakan sebagai pengawet makanan.

5.        POHON
1.    Mahoni
a)    Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili              : Meliaceae
Genus              : Swietenia
Spesies            : Swietenia mahagoni
Nama daerah   : Mahoni
Ø Habitus                     : Pohon
Ø Percabangan batang  : Simpodial
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk           : Majemuk
·      Bentuk                              : Bulat Telur
·      Pertulangan                      : Menyirip genap
·      Tepi Daun                        : Rata (Integer)
·      Filotaksis                          : Tersebar
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Majemuk
·      Karangan bunga   : Keluar dari ktiak daun (Lateralis)
·      Tipe Kelopak       : Menyerupai sendok
·      Tipe Mahkota       : Silindris
·      Putik                     : Tunggal
·      Benang Sari          : Melekat pada mahkota
·      Tipe Ovarium       : Semi inferum
Ø Buah                                  : Kotak
Ø Monoecus/ Dioecus           : Monoecus
b)   Deskripsi                          
Bunga mahoni termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam karangan yang muncul dari ketiak daun, berwarna putih, malai bercabang, dan panjangnya kira-kira 10-20 cm. mahoni baru berbunga ketika tanaman berumur 7 tahun. Mahkota bunga berbentuk silindris dan berwarna kuning kecokelatan. Benang sari melekat pada mahkota bunga.
Morfologi buah mahoni berbentuk bulat telur, berlekuk lima dan berwarna coklat. Bagian luar buah mengeras dengan ketebalan 5-7 mm, di bagian tengah mengeras seperti kayu dan berbentuk kolom dengan 5 sudut yang memanjang menuju ujung. Buah akan pecah dari ujung saat buah sudah matang dan kering. Di bagian dalam buah mahoni terdapat biji.
Morfologi biji mahoni berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan berwarna coklat kehitaman. Biji menempel pada kolumela melalui sayapnya, meninggalkan bekas setelah benih terlepas. Biasanya setiap buah mahoni terdapat 35-45 biji.
c)    Manfaat
·      Dapat mengurangi polusi udara dan membantu mengikat air dengan baik.
·      Merupakan tanaman herbal yang dapat mengatasi dan mengobati berbagai penyakit diantaranya: melancarkan peredaran darah, menurunkan atau mengurangi kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh.

2.    Pinus
a)    Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Coniperophyta
Kelas               : Pinopsida
Subkelas          : Pinidae
Ordo                : Pinales
Famili              : Pinaceae
Genus              : Pinus
Spesies            : Pinus merkusii
Nama daerah   : Pinus
Ø Habitus                              : Pohon
Ø Percabangan batang          : Monopodial
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk           : Majemuk
·      Bentuk                              : Jarum
·      Pertulangan                      : Sejajar
·      Tepi Daun                        : Rata (Integer)
·      Filotaksis                          : Sejajar
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk           : Tunggal
·      Karangan bunga               : Strobilus
·      Tipe Kelopak                   : -
·      Tipe Mahkota                   : -
·      Tipe Putik                        : -
·      Tipe Benang Sari             : -
·      Tipe Ovarium                   : Inferum
Ø Buah                                   : Bacca
Ø Monoecus/ Dioecus           : Monoecus
b)   Deskripsi                          
Pinus merupakan pohon berkayu yang tingginya mencapai 30. Sistem perakarannya adalah akar tunggang (radix primaria),  kuat, bercabang dan  Biasanya berwarna coklat.                                                                             
Batangnya  berkayu berbentuk bulat  (teres), dan silinder. Arah tumbuh tegak lurus (erectus), percabanan batangnya monopodial, kulit batang retak retak, biasanaberwarna coklat. Bangun Daun pinus adalah  acerocus duduk daunnya folia sparsa, kakau, pada bagian pangkalnya terdapat sisik tipis bangun bulu bulu dan biasanya brwarna hijau.
Pinus mercusii merupakan tumbuhan berumah satu ( monoecus unisexsualis). Bunga pinus mercusii terbagi menjadi strobilus jantan dan betina. Strobilus jantan berbentuk silindris dengan panjang 2-4 cm. Sedangkan strobilus betina berbentuk kerucut, ujungnya runcing, bersisik dan biasanya erwarna coklat, pada tiap bakal biji terdapat sayap. Bunga muda berwarna kuning ssedangkan bunga tua berewarna coklat. Bijinya berbentuk pipihdan bulat telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada setiapdasar bunga atau sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna putih kekuningan.
c)    Manfaat
·      Pohon pinus dapat dimanfaatkan kayunya untuk konstruksi korek api, pulp, dan kertas serat panjang.
·      Getah pinus dapat diolah menjadi bahan pengencer cat.
·      Ekstrak pohon pinus dapat memperlancar peredaran darah, menghilangkan rasa nyeri di lutut, dan obat untuk meningkatkan daya ingat pada usia lanjut.
·      Berjalan-jalan di hutan pinus dapat mengurangi stress.
·      Minyak esensi pinus bisa meredakan pilek, sinus, sesak napas dan bronchitis.

3.    Kopi
a)    Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio            : Tracheophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Magniliopsida
Ordo                : Gentianales
Famili              : Rubiaceae
Genus              : Coffea
Spesies            : Coffea sp
Nama daerah   : Kopi
Ø Habitus                             : Pohon
Ø Percabangan batang          : Monopodial
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk           : Tunggal
·      Bentuk                              : Jorong
·      Pertulangan                      : Menyirip
·      Tepi Daun                        : Rata
·      Filotaksis                          : Berhadapan
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk           : Majemuk
·      Karangan bunga               : Bergerombol/ malai rata
·      Tipe Kelopak                   : Gamopetal
·      TipeMahkota                    : Polipetal
·      Tipe Putik                        : -
·      Tipe Benang Sari             : Polidelpus
·      Tipe Ovarium                   : Superum
Ø Buah                                  : Buah daging dan biji
Ø Monoecus/ Dioecus           : Monoecus
b)   Deskripsi                          
Tanaman kopi digolongkan ke dalam genus Coffea keluarga Rubiaceae. Genus Coffea memiliki lebih dari 100 anggota spesies. Dari jumlah tersebut hanya tiga spesies yang dibudidayakan untuk tujuan komersial, yakni Coffea arabica, Coffea canephora, dan Coffea liberica.
Pada umumnya tanaman kopi hanya dimanfaatkan bijinya untuk diekstrak sebagai minuman. Namun di beberapa tempat ada juga yang mengkonsumsi daunnya dengan cara diseduh seperti daun teh. Pemanfaatan kayu pohon kopi sebagai bahan kontruksi dan mebel jarang dilaporkan.
Sebagian besar biji kopi yang diperdagangkan secara global dihasilkan dari tanaman Coffea arabica dan Coffea canephora dengan nama popular kopi arabika dan kopi robusta. Sisanya dalam jumlah yang tidak signifikan merupakan jenis Coffea liberica yang diperdagangkan dengan nama kopi liberika dan kopi excelsa.
c)    Manfaat
·      Sebagai penetral aroma dan dapat menyerap aroma cat di dalam rumah.
·      Mengencangkan pori-pori kulit di wajah.
·      Penghilang bau di tangan.

4.    Pohon Tanjung
a)    Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magniliopsida
Subkelas          : Dillenidae
Ordo                : Ebenales
Famili              : Sapotaceae
Genus              : Mimosops
Spesies            : Mimosops elengi
Nama daerah   : Pohon Tanjung
Ø Habitus                             : Pohon
Ø Percabangan batang          : Monopodial
Ø Daun
·     Tunggal/ Majemuk           : Tunggal
·     Bentuk                              : Lonjong
·     Pertulangan                      : Menyirip
·     Tepi Daun                        : Rata
·     Filotaksis                          : Berseling
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk           : Tunggal
·      Karangan bunga               : Cawan
·      Tipe Kelopak                   : Polisetal
·      Tipe Mahkota                    : Polipetal
·      Tipe Putik                        : -
·      Tipe Benang Sari            : Diadelphus
·      Tipe Ovarium                   : Inferum
Ø Buah                                  : Buah buni
Ø Monoecus/ Dioecus           : Dioecus
b)    Deskripsi                          
Pohon berukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 m. Daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 cm, seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.
Bunga berkelamin dua, sendiri atau berdua menggantung di ketiak daun, berbilangan-8, berbau enak semerbak. Kelopak dalam dua karangan, bertaju empat-empat; mahkota dengan tabung lebar dan pendek, dalam dua karangan, 8 dan 16, yang terakhir adalah alat tambahan serupa mahkota, putih kekuning-kuningan. Benang sari 8, berseling dengan staminodia yang ujungnya bergigi. Buah seperti buah buni, berbentuk gelendong, bulat telur panjang seperti peluru, 2–3 cm, akhirnya merah jingga, dengan kelopak yang tidak rontok. Biji kebanyakan 1, gepeng, keras mengilat, coklat kehitaman.
c)    Manfaat
·      Bunga yang wangi mudah rontok dapat digunakan untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan.
·      Air rebusanpepagannya dapat digunakan sebagai obat penguat dan obat demam.

5.    Jeruk Keprok
a)    Klasifikasi Jeruk Keprok
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili              : Rutaceae
Genus              : Citrus
Spesies            : Citrus reticulata
Nama daerah   : Jeruk Keprok
Ø Habitus                     : Pohon
Ø Percabangan batang : Monopodial
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                  : Bulat Telur (Ovatus)
·      Pertulangan           : Menyirip tidak sampai ujung
·      Tepi Daun             : Rata (Integer)
·      Filotaksis              : Berselang seling
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk           : Tunggal
·      Bentuk                              : Umbella
·      Tipe Kelopak                   : Memisah (Polysepal)
·      Tipe Mahkota                   : Memisah (Polypetal)
·      Tipe Putik                        : Majemuk
·      Tipe Benang Sari             : Delidelpus
·      Tipe Ovarium        : Di atas (Suferum)
Ø Buah                         : Hesperidium
Ø  Monoecus/ Dioecus : Monoecus
b)   Deskripsi                     
Daun Jeruk Siam, memiliki tangkai daun bersayap sangat sempit, panjang 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang, elliptis atau berbentuk lanset dengan ujung tumpul, melekuk ke dalam sedikit, tepinya bergerigi beringgit sangat lemah dengan panjang 3,5-8 cm.
Bunganya mempunyai diameter 1,5-2,5 cm, berkelamin dua daun mahkotanya putih. Buahnya berbentuk bola tertekan dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,2-0,3 cm dan daging buahnya berwarna oranye. Rantingnya tidak berduri dan tangkai daunnya selebar 1-1,5 mm Buah Jeruk Siam merupakan buah hesperidium.
c)    Manfaat
·      Menghilangkan bau mulut dan bau badan tak sedap dengan cara menggigit da sedikit dihisap.
·       Mencerahkan dan menghaluskan kulit.
·      Membuat keset di area kewanitaan.
·      Melangsingkan badan.
·      Menambah nafsu makan.



6.        SEMAK
1.    Kriminil
a)    Klasifikasi
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Subkelas             : Caryophyllidae
Ordo                  : Caryophyllales
Famili                 : Amaranthaceae
Genus                : Gomphrenoideae
Spesies               Alternanthera ficoide
Nama daerah     : Kriminil
Ø  Habitus                    : Semak
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                 : Oblongus (memaanjang)
·      Pertulangan          : Bractidrodomus (menyirip tak samapi ujung)
·      Tepi Daun            : Rata  (Integer)
·      Filotaksis              : Tersebar (Folia distica)
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Karangan              : Bongkol
·      Tipe Kelopak       : Perigonium
·      Tipe Mahkota       : Perigonium
·      Tipe Putik            : Majemuk
·      Tipe Benang Sari : Monodelpus
·      Tipe Ovarium       : Superum
Ø Buah                         :  -
Ø Monoecus/ Dioecus  : Dioecus
b)   Deskripsi umum
            Memiliki daun yang berhadapan atau tersebar, tunggal dan tanpa daun penumpu. Bungakebanyakan berkelamin 2, bakal buah menumpang, beruang satu. Bunga yang bawah dalam berkas, sedangkan dibagian ujung terdapat sejumlah rambut silikat yang berbentuk kait yang bengkok.

2.    Lili Paris
a)    Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subkelas          : Commelinidae
Ordo                :Liliaceae
Famili              : Anthericaceae
Genus              : Chlorophytum
Spesies            : Chlorophytum comosum
Nama daerah   : Lili Paris
Ø Habitus                              : Semak
Ø Percabangan batang          : -
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                 : Pita (ligulatus)
·       Pertulangan          : Sejajar (rectinervis)
·      Tepi Daun            : Rata (Integer)
·      Filotaksis              : Roset akar
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Majemuk
·      Bentuk                  : Malai
·      Keadaan Kelopak : -
·      Mahkota                : -
·      Putik                      : -
·      Benang Sari           : -
·      Tipe Ovarium        : -
Ø Buah                                  : Lonjong
Ø Monoecus/ Dioecus           : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
            Chlorophytum Comosum atau Lili Paris Termasuk tanaman hias yang populer, karena relatif cepat tumbuh dengan warna daun yang menarik. Apabila sudah cukup dewasa, dari sela daunya akan tumbuh tunas yang panjang, pada bagian ujungnya terdapat tumbuhan muda berupa tunas yang dilengkapi dengan tunas tunas akar,bila ujung tunas ini mencapai tanah maka akarnya akan segera menempel dan masuk ke dalam tanah lalu menjadi tanaman baru. Tanaman ini sebenarnya sangat mudah utuk perawatannya, dan memiliki nilai artistik yang bagus, sehingga banyak digunakan oleh desainer taman maupun tukang taman dalam pembuatan taman, cocok digunakan untuk taman minimalis maupun tropis.
c)    Manfaat
            Sebagai groundcover, tanaman pot gantung, tanaman pembatas pada taman dan sebagai tanaman pelengkap pada terarium. Dapat membantu menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka di kulit, misalnya luka bakar, luka akibat jatuh. Dan kelebihannya, Lily dapat menyembuhkan luka tanpa bekas
3.    Bunga Taiwan
a)    Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio            : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Rosidae
Ordo                : Myrtales
Famili              : Lythraceae
Genus              : Cuphea
Spesies            : Cuphea hyssopifolia
Nama daerah   : Bunga Taiwan
Ø Habitus                     : Semak
Ø Percabangan batang  : -
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                  : Lonjong
·      Pertulangan           : Menyirip
·      Tepi Daun             : Rata (Integer)
·      Filotaksis               : Bersilang berhadapan
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                  :  Cawan/kerucut
·      Keadaan Kelopak : Gamopetal
·      Mahkota               : Polipetal
·      Putik                     : -
·      Benang Sari          : -
·      Tipe Ovarium       : Perigenus
Ø Buah                         : -
Ø  Monoecus/ Dioecus  : Monoecus
b)   Deskripsi Umum
            Taiwan beauty adalah salah satu tanaman yang berasal dari Amerika. ini merupakan salah satu tanaman semak-semak yang tingginya sekitar 30 sampai 40 cm. Tumbuhan ini memiliki daun yang kecil dan dengan rasanya yang halus, tumbuh sepanjang tangkai tanaman. Bunga-bunganya akan mekar sepanjang tahun dengan diameter 0,5 cm. Bunga-bunganya berwarna ungu dan ada juga yang tumbuh dengan warna putih, kuning dan pink. Bunga-bunganya ini tumbuh pada ujung tangkai dan bila sering di pangkas maka bunga akan tumbuh dengan semarak.
c)    Manfaat
            Daun Cuphea hyssopifolia berkhasiat sebagai obat rematik. Untuk obat rematik di pakai ± 10 gram daun segar Cuphea hyssopifolia, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah 1 sendok teh kapur dan dicampur
sampai rata. Hasil campuran ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih.

4.    Erpah
a)    Klasifikasi
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Subkelas             : Caryophyllidae
Ordo                  : Caryophyllales
Famili                 : Amaranthaceae
Genus                : Iresine
Spesies               Iresine herbstii
Nama daerah     : Erpah
Ø  Habitus                    : Semak
Ø Percabangan              : -
Ø Daun
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Bentuk                 : Oval
·      Pertulangan          :
·      Tepi Daun            : Rata  (Integer)
·      Filotaksis              : Tersebar
Ø Bunga
·      Tunggal/ Majemuk: Tunggal
·      Karangan              : Bongkol
·      Tipe Kelopak       : Perigonium
·      Tipe Mahkota       : Perigonium
·      Tipe Putik            : -
·      Tipe Benang Sari : Polidelpus
·      Tipe Ovarium       : Inferum
Ø Buah                         :  -
Ø Monoecus/ Dioecus  : Monoecus
b)   Deskripsi umum
            Iresine adalah tanaman hias daun yang penuh dengan warna, biasanya juga digunakan sebagai tanaman bedeng, untuk menghasilkan tanaman bentuk semak dapat dilakukan pemangkasan, hidup di daerah tropis atau panas, Tidak mudah mati, Tinggi bias mencapai 1-1,5 m (sesuai keinginan), Jarak tanam 30-50 cm yang kemudian akan merumpun, kerapatan daun cukup rapat, bentuk daun tidak begitu lebar.
c)    Manfaat
            Erpah membantu dalam proses buang air besar karena mengandung banyak serat. Makanan berserat ini membantu dalam pencernaan yang bermanfaat untuk menyembuhkan kanker usus besar, diabetes, kolesterol serta untuk menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi ginjal dan membersihkan darah setelah melahirkan, mengurangi anemia.
































LAMPIRAN GAMBAR
 

                                                                                            
Gambar Kriminil                   Gambar Dahlia     
      
     
`                                                    

Gambar Bunga Taiwan                                 Gambar Jukut Ibun

             

Gambar Lili paris                                     Gambar Wortel

                   Gambar Erpah                        



                                       Gambar Konyal                         Gambar Markisa
 



                                      Gambar Kopi                          Gambar Jeruk Keprok

Gambar Tanaman Kentang Secara Aeroponik
Gambar Jeruk Siam

Kelompok 1



DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. MORFOLOGI TUMBUHAN. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.