LAPORAN KULIAH LAPANGAN
BOTANI PHANEROGAMAE
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
kuliah Botani Phanerogamae yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Kelas/ Semester
: Kelas 2B / Semester 4
Disusun oleh : Kelompok 1
Wida Silfia 16543010
Devi Sri Mulyani 16543014
Sarwenda 16543019
Susum Sumirah 16543023
Mahisa Rani 16543025
Rahman Nurhakim 16544001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
IPI
GARUT
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji dan syukur
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan Botani
Phanerogamae ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan terbuka kami memohon kepada Dosen Pembimbing dan pembaca agar
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki penyusunan
Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini.
Dan tentunya kami mengharapkan
semoga Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini dapat bermanfaat
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca
.
Garut,
18 Juli 2018
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Sejarah Taman
Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang.................................. 1
B.
Jenis-jenis
Tanaman yang Di Budidayakan di TTP .................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Dasar
Teori ................................................................................................. 14
B.
Waktu
dan Tempat Penelitian ..................................................................... 15
C.
Alat
dan Bahan ........................................................................................... 16
D.
Metode
Penelitian ....................................................................................... 16
BAB III HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN
A.
Liana ........................................................................................................... 17
B.
Herba ........................................................................................................... 21
C.
Perdu ........................................................................................................... 27
D.
Pohon .......................................................................................................... 32
E.
Semak ......................................................................................................... 41
LAMPIRAN GAMBAR ....................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 48
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Sejarah Taman Teknologi Pertanian
(TTP) Cikandang, Cikajang Garut
Taman
Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang - Garut merupakan kawasan agribisnis untuk
meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi masyarakat di Kabupaten Garut
- Jawa Barat.
Taman
Teknologi Pertanian berada di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut yang terletak
disebelah Selatan Jawa Barat. Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan
dengan kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat yang merupakan daerah
peyangga dan hinterland bagi pengembangan Bandung Raya. Oleh karena itu
Kabupaten Garut mempunyai kedudukan yang strategis dalam memasok kebutuhan
warga kota dan Kabupaten Bandung sekaligus pula berperan dalam mengendalikan
keseimbangan lingkungan.
Luasan
TTP di Kecamatan Cikajang ini sekitar 4,5 hektar. Adapun proses perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan TPP Cikajang melalui Badan Litbang Pertanian dalam
operasionalnya dikoordinasikan oleh BPTP Jawa Barat yang didukung Pemda
Kabupaten Garut dan Dinas Pertanian serta dua perguruan tinggi setempat yaitu
Universitas Pajajaran dan Universitas Garut. Sedangkan dukungan dari swasta
dengan dirintisnya kerjasama dengan dukungan dari pemerintah pusat melalui
Kementerian Pertanian.
Taman Teknologi Pertanian (TTP) adalah suatu kawasan
implementasi inovasi yang telah dikembangkan pada Agro Science Park (ASP),
berskala pengembangan dan berwawasan agribisnis hulu-hilir yang bersifat
spesifik lokasi dengan kegiatannya meliputi : penerapan teknologi pra produksi,
produksi, pra panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran serta wahana
untuk pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta pengembangan kemitraan
agribisnis dengan swasta (Balitbangtan, 2015).
TTP
juga merupakan salah satu kegiatan Nawa Cita dari Presiden Republik Indonesia
Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian mendapat tugas untuk
mengembangkan TTP ini dimulai sejak tahun 2015 yang berjumlah 16 TTP dan
tersebar di seluruh Indonesia. Di Jawa Barat TTP ini ada di 3 Kabupaten yaitu
Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Garut. Di Kabupaten Garut
sendiri, TTP dinamai dengan nama TTP Cikajang yang letaknya berada di Desa
Cikandang, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut.
Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian,
yang sudah membangun 26 Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Seluruh Indonesia
sebagai upaya meningkatkan inovasi teknologi di daerah. Upaya tersebut
dilakukan agar lebih menarik minat pemuda untuk masuk di sektor pertanian.
Selain itu, TTP merupakan suatu upaya untuk mempercepat hilirisasi inovasi
pertanian kepada perani yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan pertani,
ungkap Dr. Liferdi (Kepala BPTP Jawa Barat) dihadapan Bpk Bupati Garut.
Dari
26 TTP yang tersebar di seluruh Indonesia, TTP Cikajang merupakan salah satu
TTP Terbaik dari hasil evaluasi oleh tim Monev Kementan.
TTP
Cikajang sudah mempunyai kesangupan untuk mandiri. Dalam artian TTP Cikajang
mampu membiayai sendiri aktifitas - aktifitasnya. walaupun baru berdiri dua
tahun. Bahkan salah satu core bisnisnya yaitu perbenihan kentang olahan
berpotensi untuk mendapatkan keuntunggan lebih 1 milyar/tahun.
B.
Jenis-jenis Tanaman yang
dibudidayakan di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang
1.
Jeruk Keprok Garut dan Jeruk Siam
a)
Sejarah
Tanaman
1) Jeruk
Garut (Citrus nobilis)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus nobilis Lour
Letusan
Gunung Galunggung di Tasikmalaya tahun 1982 berdampak terhadap tanaman jeruk
garut, dan menyebarkan virus CPPD yang mengakibatkan tanaman asli dari kota
intan itu sempat sulit ditemukan bahkan hamper mengalami kepunahan karena
habis/rusak diterpa abu Gunung Galunggung dan virus CPPD yang tersebar.
Setelah
meletusnya Gunung Galunggung, jeruk garut banyak yang tak berbuah. Jeruk garut
pun sempat sulit ditemukan. Bahkan hingga kini
jeruk garut yang asli sudah sulit ditemukan. Kebanyakan petani saat ini
menanam jeruk keprok garut dan jeruk siem. Jeruk Keprok dan Jeruk Siam ini
memanglah bukan jeruk asli dari kota intan, tetapi jika dilihat dari morfologi
seperti bentuk, ukuran, dan warna nya memiliki kesamaan dengan jeruk garut.
Hanya saja, petani mengeluhkan jeruk garut yang mudah terserang hama. Jika tak
diserang hama, dari satu pohon jeruk bisa menghasilkan sampai satu kuintal.
Namun karena sangat mudah terserang, hanya bisa dipanen 25 kilo.
Bibit
dari buah jeruk Garut yang ada di TTP Garut sekarang berasal dari Malang yang
dibentuk dari varietas baru. Di Inggris jeruk garut ini dikenal dengan nama
King orange atau tangerine orange, sedangkan di Filipina adalah Dalanghita, dan
di Cina adalah Gan atau chen pi.
2)
Jeruk
Siam (Citrus reticulata)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus reticulate
Jeruk
siam merupakan bagian kecil dari sekian banyak spesies jeruk yang sudah dikenal
dan dibudiayakan secara luas. Jeruk siam merupakan anggota dari kelompok jeruk
keprok yang memiliki nama ilmiah Citrus nobilis. Memiliki nama jeruk siam
karena jeruk ini berasal dari Siam (Thailand). Di Thailand, jeruk siam diberi
nama Som Kin Wan. Sampai saat ini, belum ada data resmi mengenai kapan dan di
mana jeruk siam pertama kali didatangkan di Indonesia.
Pada
dasarnya jeruk siam mepunyai satu nenek moyang yang berasal dari Siam
(Muangthai). Orang Siam menyebut jenis jeruk ini dengan nama som kin wan.
Mungkin karena lidah orang Indonesia sulit untuk menyebutkan nama tersebut
sehingga terbiasa menyebutnya dengan nama Siam. Kelatahan ini terus berlanjut
sampai sekarang. Jeruk siam di Indonesia mempunyai banyak jenis tergantung dari
daerah asalnya sepertiyang ada di Taman Tenknologi Pertanian di Cikandang yaitu
jeruk siam Garut,
b)
Teknik
Budidaya Tanaman
1) Jeruk Garut
Sumber benih jeruk Garut ada dua
yaitu dari Wanaraja (lokal) dan dari jestro Malang (luar kota). Saat bibit
jeruk di tanam kondisi tanah yang cocok adalah sandy loam dan clay. Keadaan
tanah harus selalu gembur dan tidak menyimpan air terlalu banyak dengan ph
tanah 5,5 – 6,6. Sementara itu, siraman cahaya matahari yang cukup akan membuat
batang jeruk menjadi lebih kuat, mendorong terbentuknya tunas dan perkembangan
buah.
Di Taman Teknologi Pertanian
Cikajang ini, adanya perlakuan khusus yaitu dilakukan pemotong bagian akar yang
disebutnya sebagai mata pancar, sepanjang 5 cm, dengan seringnya memotong
cabang-cabang tua pohon jeruk yang sudah panen. Dengan demikian, pucuk-pucuk
pohon baru akan muncul, lengkap dengan bunganya, tanpa mengenal musim.
Jarak tanam dari jeruk satu dengan
jeruk lainnya 3 meter atau 2,5 meter. Pemeliharan menggunakan pupuk kandang
sebagai pupuk dasar dan pupuk kimia sebagai pupuk pendamping. Penggungaan pupuk
kimia pada bulan ke 5 sampai 1 tahun. Penggunaan pupuk 400 m2 menggunakan 30 kg pupuk kimia, 400 m2 menggunakan 1 ton pupuk kandang. Hama pada
jeruk ini adalah kutu yang biasa di basmi oleh insektisida.
Pemberian pupuk pada saat musim
hujan dan musim kemarau berbeda. Pada
saat musim hujan pupuk akan di kurangai 20 kg untuk mencegah terjadinya pembusukan.
2)
Jeruk
Siam
Untuk pertumbuhan yang baik, jeruk
siam memerlukan iklim dan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya.
Jeruk siam dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah pada ketinggian kurang
dari 700 m dpl (di atas permukaan laut) sesuai dengan daerah asalnya di
Muangthai. Ketinggian tempat penanaman berpengaruh jelas terhadap rasa. 400
m2 menggunakan 1 ton pupuk
Seperti pemeliharan jeruk garut di
Taman Teknologi Pertanian Cikandang ini tidak jauh berbeda, dua-duanya
mendapatkan perlakuan yang sama. Bedanya hanya untuk jeruk siam ini tidak
dilakukannya pemotongan akar yang disebutnya sebagai mata pancar, sepanjang 5
cm.
c)
Morfologi
Tanaman
1)
Jeruk
Keprok Garut
Memiliki anak daun (sayap) pada daun, bentuk daun
memanjang (oblongus), dan ukurannya lebih besar. Jeruk Garut ini biasanya akan
berbuah pada tahun ke 4. Tinggi tanaman sekitar 3,5 sampai 4 m. Bentuk tajuk
kerucut terbalik dengan lebar 2,5 m. Bentuk batang bulat berlekuk tidak berduri
dan berwarna cokelat. Tanaman jeruk keprok Garut memiliki bentuk daun lonjong
bergelombang dan tepi bergerigi. Daun bagian atas berwarna hijau tua dan daun
bagian bawah berwarna hijau muda mengkilat. Lebar daun 3,5 – 5 cm dan panjang
daun 8 – 11 cm.
Buah jeruk termasuk ke dalam keompok buah sejati berdaging,
karena buahnya akan pecah saat masak dan buah terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja. Buah jeruk berbentuk bulat agak gepeng, bagian ujung
menjorok ke dalam, dan bagian pangkal terdapat puting. Tebal kulit buah 3 – 5
mm, berpori-pori nyata serta berwarna hijau saat buah muda dan berwarna hijau
kekuningan saat buah matang. Sementara itu, daging buah berwarna kuning atau
orange dengan aroma buah harum khas keprok garut dan rasa yang manis
segar. Menurut AAK (1994) dinding kulit
buah jeruk yang mempunyai pori-pori terdapat kelenjar yang berisi peticin.
Kadar peticin paling tinggi terdapat pada jeruk Garut, yakni 3% – 3,5%. Peticin
umumnya sering dipakai untuk penderita penyakit gula.
2)
Jeruk
Siam
Pada
umumnya batang pohon jeruk siam yang dibudidayakan secara komersial mempunyai
tinggi antara 2.5-3.0 m. Jeruk siam ini biasanya akan berbuah pada tahun ke 2.
Kebanyakan varietas jeruk siam memiliki bentuk dan ukuran daun yang bisa di
bedakan dari jenis jeruk lainnya. Bentuk daunnya oval dan berukuran sedikit
lebih kecil dari jeruk keprok Garut. Ujung daunnya agak terbelah, sedangkan
bagian pangkalnya meruncing. Urat daunnya menyebar sekitar 0,1 cm dari tepi
daun. Antara batang dengan daun dihubungkan oleh tangkai daun dengan panjang
sekitar 1.3 cm. Ukuran bunga kecil dan mungil dengan warna putih segar seperti
bunga melati. Bentuk buahnya bulat dengan ukuran idealnya sekitar 5.5 cm x 5.9
cm.
Jeruk siam memiliki ciri khas yang tidak
dimiliki jeruk keprok lainnya karena mempunyai kulit yang tipis sekitar 2 mm,
permukaannya halus dan licin, mengkilap serta kulit menempel lebih lekat dengan
dagingnya. Dasar buahnya berleher pendek dengan puncak berlekuk. Tangkai
buahnya pendek, dengan panjang sekitar 3 cm dan berdiameter 2.6 mm. Biji
buahnya berbentuk ovoid, warnanya putih kekuningan dengan ukuran sekitar 20
biji. Daging buahnya lunak dengan rasa manis dan harum. Produksi buah cukup
berat dengan bobot berat perbuah sekitar 75.6 g. Satu pohon rata-rata
menghasilkan sekitar 7.3 kg buah.
Perbedaan
Jeruk Keprok Garut dengan Jeruk Siam
NO
|
Jeruk Keprok
|
Jeruk Siam
|
1.
|
Daun berbentun Oblongus lebih
besar dengan tepi bergerigi (serratus).
|
Daun berbentuk Oval lebih kecil
dengan tepi rata/integer.
|
2.
|
Buah berbentuk gepeng dengan khas
memiliki konde
|
Buah berbentuk bulat dengan ujung
buah bundar.
|
3.
|
Kulit tebal 3-5 mm banyak
pori/kasar bisa berwarna sampai oranye.
|
Kulit tipis 1-2 mm dengan
permukaan lebih halu.
|
4.
|
Mempunyai rasa manis sedikit asam
dan segar.
|
Mempunyai rasa yang manis.
|
5.
|
Tinggi tanaman mencapai 3-4
meter.
|
Tinggi tanaman mencapai 2-3
meter.
|
6.
|
Berbuah pada tahun ke 4
|
Berbuah pada tahun ke 2
|
2.
Kentang
Tanaman kentang yang dibudidayakan di Taman Teknologi
Pertanian Cikajang terdapat dua varietas, yaitu kentang sayur (Granolla L.) dan kentang industry
(Median).
a)
Sejarah
Tanaman
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Asteriidae
Ordo :
Solanales
Famili :
Solanaceae
Genus :
Solanum
Spesies :
Solanum tuberosum
Nama daerah :
Kentang
Solanum
tuberosum merupakan tanaman yang merupakan tanaman dari suku solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat di makan. Umbi tersebut disebut kentang. Umbi
kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa
walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika serikat. Kentang di Indonesia
dikonsumsi sebagai makanan pengganti nasi sebagai makanan pokok.
Tanaman
kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk
disana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan tanaman berhabitus herba
(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di derah
tropis cocok ditanam di dataran tinggi.
Tanaman
Kentang termasuk bunga sempurna dan tersusun majemuk, ukuran cukup besar dengan
diameter sekitar 3 cm. warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
1)
Kentang
Sayur (Granolla L.)
Kentang sayur merupakan kentang yang
biasa diproduksi dipasaran, para petani local di Indonesia lebih banyak menanam
kentanng jenis ini karena kentang sayur lebih mudah ditanam dan lebih mudah
mendapatkan bibitnya karena harganya yang ekonomis. Selain itu kentang sayur
tidak rentan terhadap penyakit.
Kentang sayur memiliki kulit umbi
berwarna kekuningan, daging berwarna kuning dengan ukuran umbi yang relatif
lebih kecil dibandingkan dengan kentang industri. Sifat kentang sayur ini
setelah digoreng bertekstur lembek, tidak renyah seperti kentang industri. Maka
dari itu kentang ini tidak digunakan oleh pihak industri makanan, melainkan
dikonsumsi oleh masyarakat untuk dijadikan bahan makanan sehari-hari.
2)
Kentang
Industri (Median)
Kentang indrustri adalah kentang yang unggul, memiliki
ciri umbi dengan kulit yang putih, warna daging putih dan ukurannya lebih
besar. Jika kentang ini di goreng maka hasilnya akan renyah dan tidak lembek.
Biasanya kentang indrustri ini digunakan untuk makanan kemasan yang di produksi
oleh sebuah indrustri makanan.Contohnya seperti kentang goreng yang diproduksi
Indofood.Kentang indrustri ini juga ada 2 jenis yaitu;
(a) Kentang industri dominan
(Atlantik)
Kentang
yang berasal dari Kanada. Kentang ini dapat di tanam di Indonesia, akan tetapi
tidak dapat dibenihkan di Indonesia karna benih kentang Atlantik ini hanya
terdapat di Kanada.
Selain
itu, karena kentang Atlantik ini memiliki sifat yang sensitif terhadap hama
penyakit/ virus sehingga tidak banyak petani Indonesia yang mau menanamnya.
Maka dari itu kentang Atlantik hanya di tanam oleh petani-petani tertentu yang
biasanya sudah berkerja sama dengan salah satu industri makanan. Contohnya
seperti : tanaman kentang Atlantik yang di tanam di Taman Teknologi Pertanian
Cikajang yang sudah berkerja sama dengan PT Indofood.
(b) Kentang industri varietas
(Median)
Kentang
industri varietas (Median) merupakan kenntang industri yang lebih tahan dari
hama penyakit/virus dari pada kentang Atlantik, kentang ini sama-sama memiliki
keuunggulan yaitu kulit umbi berwarna putih, daging berwarna putih, ukuran
besar. Kenyang ini juga biasanya digunakan oleh para industri untuk memproduksi
makanan kemasan yang dibuat dari kentang. Seperti keripiik kentang.
b)
Teknik
Budidaya Tanaman
Budidaya tanam
kentang saat ini juga banyak jenisnya, ada yang budidaya sayuran kentang secara
konvensional, budidaya tanaman kentang secara hidroponik dan ada juga yang
berbudidaya bibit kentang / budidaya benih kentang.
Cara budidaya kentang
biasa ( teknik budidaya kentang granola ) dengan cara budidaya kentang dalam
polybag ataupun cara budidaya kentang hidroponik secara garis besar adalah
sama. Yang membedakan hanyalah media tanamnya saja.
Kentang dikembangbiakkan
dengan umbi-umbinya yang telah bertunas sepanjang ± 2 cm (kentang hitam biasa
diperbanyak dengan stek-stek batang). Umbi-umbi bibit itu langsung ditanam di
kebun setelah masa istirahat umbi terlampaui dan umbi sudah mulai bertunas
sepanjang ± 2 cm.
Cara penanamannya
kentang secara konvensional yaitu : mula-mula tanah yang akan ditanami
dicangkul sedalam 30 – 40 cm dan diratakan. Kemudian dibuatkan alur-alur
(garitan-garitan) untuk bertanam yang jaraknya antara masing-masing garitan 70
cm.
Dalam garitan-garitan
itu ditentukan tempat-tempat yang akan ditanami kentang, yakni dengan jalan
membuat garitan-garitan yang arahnya tegak lurus pada garitan yang pertama
dengan jarak antara garitan 30 cm. Titik pertemuan antara kedua garitan-garitan
itu merupakan lobang kecil untuk tempat umbi bibit kentang.
Pada tempat-tempat
bertanam (titik pertemuan antara kedua garitan) itu diletakkan pupuk kandang
yang telah jadi sebanyak ± 0,5 kg. Untuk tanaman seluas 1 ha diperlukan ± 20
ton pupuk kandang kering. Selanjutnya umbi-umbi kentang itu diletakkan di atas
pupuk kandang.
Pupuk kandang buatan
dicampur dengan ZA dan DS dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak 16 gram diletakkan
pada tiap tempat di kanan kiri umbi bibit itu. Adapun untuk tanaman 1 ha
diperlukan sebanyak 4 kwintal ZA dan 4 kwintal DS. Pupuk buatan itu dapat pula
kita campurkan dengan pupuk kandang.
Setelah pupuk
kandang, umbi (bibit) serta pupuk buatan diletakkan pada lobang-lobang, maka
segera umbi-umbi itu ditutup dengan tanah dari kanan kiri barisan sambil
dibumbun (tanahnya ditinggikan) sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap barisan
kentang merupakan satu guludan yang berjarak 70 cm dengan lebar selokan ± 20
cm.
Bibit kentang mulai
tumbuh rata di atas tanah biasanya ± 10 hari kemudian. Setelah tanaman berumur
1 bulan sejak bertanam, tanaman mulai didangir dan bedengan ditinggikan lagi.
Pembumbunan ini
penting sekali untuk mencegah umbi kentang yang terbentuk terkena sinar
matahari (warna umbi menjadi hijau beracun), dan mencegah serangan ulat umbi (Phthorimaea sp.).
Ø Teknik Budidaya Kentang dengan Sistem
Hydroponik
Perbenihan kentang
secara aeroponik adalah budidaya tanaman dengan menggunakan kokobit atau sabut
kelapa sebagai media tumbuhnya. Hydroponic adalah sistem budidaya tanaman yang
memakai media tanam/tumbuh bukan dari tanah. Media yang digunakan untuk
budidaya kentang secara hydroponic ada sekam bakar, kokobit/sabuk kelapa, pasir
ataupun kerikil. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan, seperti:
· Menggunakan air sebagai pengganti tanah
sehingga tidak lagi memerlukan lahan yang luar atau pekarangan untuk menanam.
· Dalam pemberian nutrisi mudah dan efisien.
· Mendapatkan hasil yang maksimal.
· Jauh dari polusi nutrisi dan jauh dari tanaman
yang beresiko menjadi pengganggu.
· Media tanam yang tahan lama dan produktif
hingga bertahun-tahun dengan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat.
Dalam penenaman
kentang secara hydroponic,pemberian nutrisi dilakukan dengan iritasi tetes
sehingga nutrisi dapat menyerap secara tersebar. Usia atau lamanya pemanenan kentang
ini dapat mencapai 90-120 atau 3-4 bulan lamanya. Pemanenan juga dilakukan
setelah semua daun dan batang kering/mati. Hal ini dilakukan agar pada saat
pengambilan umbi tidak ada cairan dari daun/batang yang menetes ke umbi yang
dapat mengakibatkan umbi akan membusuk.
Pembibitan dilakukan
dengan adanya bibit G-0 dan juga G-1. Pembibitan sampai penanaman dilakukan di
lahan yang sudah terdapat media tanam seperti kokobit atau sekam bakar di dalam
screen house yang tertutup dari faktor lingkungan seperti hujan dan teriknya
sinar matahari. Pemberian nutrisi bisa dilakukan dengan cara iritasi tetes atau
pun penyebaran nutrisi dengan dialirkan melalui pipa. Namun jika dilakukan
dengan pipa maka akan banyak nutrisi yang terbuang dan juga tidak merata sehingga
pertumbuhan kentang sering terdapat tumbuh tidak sama. Sehingga jika sudah
diberikan nutrisi dan air, harus ada tindak lanjut yaitu pengetesan apakah
kandungan air cukup/kurang aatau lebih.
Sedangkan jika
dilakukan dengan iritasi tetes maka tidak perlu lagi adanya tidak lanjut untuk
mengetest kandungan air dan juga tidak aka nada nutrisi yang terbuang.
Ø Teknik Budidaya Kentang dengan Sistem
Aeroponik
Dalam upaya
mewujudkan program kementerian pertanian dalam hal swasembada benih kentang
industri, maka Taman teknologi Pertanian (TTP) Cikajang Kabupaten Garut, yang
kegiatan utamanya perbenihan kentang industry siap untuk berperan sebagai
tempat pengembangan kentang industri varietas median. Pengembangan varietas
median saat ini belum terlalu banyak ketersediaan benih sumber yang masih
terbatas. Oleh karena itu TTP Cikajang melakukan terobosan guna mempercepat perbanyakan benih
sumbernya (G-0). Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah melalui perbenihan
kentang secara aeroponik. Aeroponik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan cara konvensional yang sudah biasa dilakukan oleh petani. Beberapa
kelebihan dari aeroponik adalah :
· Waktu panen lebih panjang sehingga produksi
lebih tinggi
· Tidak tergantung musim ketersediaan barang ada
sepanjang tahu
· Tidak memerlukan tempat yang luas
· Hasilnya bersih dan sehat.
· Resiko terserang hama penyakit, kecil tanaman
dapat dipindah tanpa merusak pertumbuhan.
Perbenihan kentang
secara aeroponik adalah budidaya tanaman dengan melalui sistem pengkabutan.
Pembuatan instalasi untuk pertanaman
dengan menggunakan bak yang terbuat dari fiberglas atau plastik lainnya
yang atasnya ditutup dengan menggunakan sterofom yang terlebih dahulu sudah
dilubangi. Untuk jarak lubang tanam disesuaikan dengan kebutuhan, dapat
menggunakan jarak antar lubang 5x 5 cm, 10 x 10 cm, atau 15 x 10 cm, atau 15 x
15 cm, atau 15 x 20 cm. Sedangkan di
dalam bak tersebut terdapat saluran instalasi yang terbuat dari selang PE 16
mm, dan di atas selang tersebut terdapat sprinkler dengan jarak antar sprinkler
60 – 80 cm. Proses pengkabutannya diawali dengan penyiapan tempat (drum 1000
ltr) yang diisi larutan hara (nutrisi), selanjutnya dialirkan ke selang PE
dengan bantuan mesin pompa air, sehingga larutan tersebut akan keluar melalui
sprinkler menyerupai kabut. Pada sistem ini, hara diserap atau diaplikasikan
langsung melalui akar, sehingga proporsi nutrisi akan terserap secara optimal
terserap .
Proses produksi benih
kentang menggunakan teknologi aeroponik lebih efisien dibandingkan dengan cara
konvensional. Bahan tanaman berupa stek mikro berasal dari hasil perbanyakan
kultur jaringan di laboratorium yang
sudah steril. Aeroponik selain dapat menghasilkan kualitas bibit kentang yang
baik juga lebih banyak dan dapat menghemat lahan. Jika dalam teknologi
konvensional menggunakan tanah dan pupuk kandang dalam satu polybag hanya dapat
diperoleh 3-5 umbi kentang G0, maka menggunakan teknologi aeroponik dapat
dihasilkan 25-40 benih kentang G0.
Kondisi ini
menunjukkan bahwa produksi G0 aeroponik memiliki banyak kelebihan yaitu dapat
memotong siklus perbenihan kentang (tanpa tanam G1), karena lebih hemat waktu
dan biaya produksi, serta ramah lingkungan. Dengan demikian pengembangan sistem
aeroponik pada produksi umbi mini G0 tidak saja meningkatkan ketersediaan benih
G0, tetapi juga dapat memperpendek rantai perbenihan kentang sehingga
ketersediaan benih sumber nasional bagi petani kentang bisa lebih cepat dan
meningkat. Seperti kita ketahui selama ini bahwa, satu planlet menghasilkan 10
stek planlet, satu stek planlet menghasilkan 4 umbi G0- konvensional, Kebutuhan benih G2 adalah 30,000 knol G-0
(untuk G-2 saat ini langsung dari G-0 tidak melalui G-1). Kebutuhan benih G3 atau G4 adalah 1,5 ton G2
atau G3/ ha . Produksi benih G2 rata-rata 10 ton Ha. Dengan menerapkan
teknologi aeroponik satu stek planlet dapat menghasilkan rata-rata 25 umbi,
maka dengan demikian akan terjadi percepatan peningkatan ketersediaan benih
kentang untuk petani.
Dengan demikian
perbenihan kentang melalui aeroponik, potensial untuk dikembangkan,sebagai
upaya percepatan penyediaan benih nasional. Selain itu system aeroponik
diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk berusahan dibidang
pertanian, karena hasilnya cukup menjanjikan dan cara kerjanya cukup bergengsi
tidak memerlukan lahan yang sempit, tidak kotor, kerjanya ringan tapi padat
teknologi.
c)
Morfologi
Tanaman
Daun kentang terletak berselang seling pada
batang tanaman. Daun berkerut-kerut dan permukaan bagian bawah daun berbulu.
Warna daun hijau muda sampai hijau tua hingga kelabu, ukuran daun sedang dan
tangkai pendek. Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung
varietasnya, tidak berkayu, bertekstur agak keras, batang kentang umumnya lemah
sehingga mudah roboh bila terkena angin kencang. Warna batang umumnya hijau tua
dengan pigmen ungu. (Samadi, 2007)
Tanaman kentang
memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang menembus tanah
sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut tumbuh menyebar ke arah samping.
Akar tanaman berwarna keputihan dan berukuran sangat kecil, di antara akar-akar
ini ada yang berubah bentuk dan fungsi menjadi bakal umbi (stolon), kemudian
stolon akan menjadi umbi kentang.
Tanaman kentang ada
yang berbunga dan ada yang tidak berbunga, tergantung varietasnya. Warna bunga
bervariasi, kuning atau ungu. Kentang varietas Desiree berbunga ungu, varietas
Cipanas, Segunung dan Cosima. Bunga dan benang sarinya berwarna kuning,
sedangkan putik berwarna putih. Bunga kentang tumbuh dari ketiak daun teratas.
Umbi terbentuk dari cabang samping di antara akar-akar. Proses pembentukan umbi
ditandai terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizoma atau stolon, diikuti
pembesaran sehingga rhizoma membengkak. Umbi berfungsi menyimpan cadangan
makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Ukuran bentuk dan
warna umbi kentang bermacam-macam tergantung varietasnya, ukuran umbi
bervariasi dari kecil hingga besar. Bentuk umbi ada yang bulat, oval agak
bulat, dan bulat panjang. Umbi kentang ada yang berwarna kuning, putih, dan
merah. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan perkembangbiakan menjadi
tanaman baru. Selain mengandung zat gizi, umbi kentang juga mengandung solanin.
Zat solanin bersifat racun dan berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin
tidak dapat hilang apabila umbi tersebut keluar tanah dan terkena sinar
matahari. Umbi kentang yang masih mengandung racun solanin berwarna hijau
walaupun telah tua. (Samadi, 2007)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Dasar Teori
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (kaliks) dan mahkota (korolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum) . putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu . biji terdapat di
dalam ovarium.
Divisio
magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae)
dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia,
dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo , 65
familia, kurang lebih 50.000 species.
Catatan
fosil memperlihatkan bahwa angiospermae diperkirakan muncul pada awal periode
cretaceus (kurang lebih 130 juta tahun yang lalu). Angiospermae yang hidup pada
periode itu di perkirakan mempunyai polen tipe monosculat dan daun berukuran
kecil dan sederhana dengan venasi kurang lebih menjala. Ciri polen dan daun
yang seperti itu merupakan ciri salah satu subkelas angiospermae, yaitu
magnoliidae.
Kelas
magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya
kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami
pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan
tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun
pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada
umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2
kotiledon, jarang hanya 1, 3, dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas
6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae ,
Asteriade.
Subkelas
magnoliidae memiliki karasteristik yang sangat beragam . misalnya habitusnya
mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada
yang bisa dibedakan antara kaliks dan korolla, ada juga yang tidak mempunyai
perhiasan bunga , begitu juga pada karasteristika yang lain akan tetapi sub
kelas magnoliidae ini mempunyai beberapa karasteristika yang menunjukan
keprimitan yang umum polennya termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan
berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal . Subkelas magnoliidae terdiri
atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 species.
Kedelapan
ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales Piperales, Aristolochiales,
Illaciales, Nymphales, Ranunculales dan Papverales, namun tidak semua ordo
subkelas magnoliidae dibahas dalam paraktikum ini tetapi hanya 4 ordo yaitu
ordo magnoliales yang di wakili familia magnoliaceae dan annonaceae, ordo
piperales di wakili oleh familia piperaceae, ordo laurales di wakili oleh
familia laraceae dan ordo nymphales di wakili oleh familia nymphaceae.
Familia
magnoliaceae merupakan tumbuhan yang berupa pohon atau semak, daunnya rontok
pada musim gugur atau bersifat tetap berseling tunggal, stipula besar menutup
kuncup terminal, tetapi seringkali membentuk struktur okrea. Bunga besar dan
mencolok, bersimetri banyak , sempurna dan hipogen, diserbuki oleh serangga ,
periantiumnya bebas dan tidak selalu terdeferensiasi , sepal biasanya enam
sampai tak terhingga , stamen banyak dengan filamen yang jelas dan tersusun
spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu, pistilum tunggal
mewakili masing-masing karpel dan tersusun spiralis pada dasar bunga, lokulus 1
ovulum 1-5 dan terletak pada parietalis dari plasenta, ovarium superior, stilus
1, stigma terminalis . buahnya berupa folikel, biji biasanya besar menggantung
pada suatu funikulus yang memanjang embrio dengan suspensor yang jelas,
endospermnya mengandung minyak.
Familia
annonaceae merupakan tumbuahn yang berupa semak, pohon atau liana. Daun
berseling bagian-bagian bunga berkelipatan 3, sepal dalam satu lingkaran, petal
dalam 2 lingkaran , lingkaran dalam biasanya mereduksi, stamen berjumlah banyak
biasanya lebar dan pendek tersusun secara spiralis , karpelnya beberapa sampai
banyak , bebas . buah biasanya terdiri dari sekelompok karpel kering atau
berdaging yang melekat pada suatu dasar bunga, biji dengan beberapa embrio
kecil dan endosperm yang besar.
Familia
piperaceae berupa tumbuhan herba atau semak, tegak atau memanjat . daunnya
biasanya berseling, bunga kecil, biseksual atau uniseksual dalam spika
berdaging yang padat, tampa periantium, stamen 2 atau 6, ovarium superior, satu
lokulus, satu ovulum, stigma 1 sampai 5, pendek , buah berupa buah drupa atau
buah kering, biji mengandung endosperm dan perisperm.
Famili
lauraceae berupa tumbuhan pohon, perdu (kecuali cassytha, herba, aromatis
(minyak, kayu), daunnya tunggal, tersebar tanpa stipula (cassytha, tereduksi pembungaannya
dapat berupa panikula, racemes, spika, umbella, adanya hypantium, ovarium
superus, 1 karpel,1 ruang 1 ovul, buahnya berupa bacca / drupa, biji tanpa
endosperm.
B.
Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan
Kuliah Lapangan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 18 Juli 2018
Waktu : 07.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Taman Teknologi
Pertanian Cikajang
C.
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam mengidentifikasi tanaman yaitu:
·
ATK
(Alat Tulis Kantor)
·
Kamera
(Untuk Dokumentasi)
·
Papan
Ujian
·
Lembar
Pengamatan
·
Literatur
atau buku sumber
Bahan-bahan yang digunakan dalam mengidentifikasi
yaitu tanaman yang ada di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang termasuk
tanaman yang dibudidayakan.
D.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam kuliah lapangan ini adalah
dengan sistem rotasi (tersebar/ penyebaran). Sistem rotasi merupakan sistem
dimana dalam pelaksanaan kuliah lapangan ini setiap kelompok akan memiliki
tempat atau area sendiri-sendiri dalam penelitian mengenai tanaman Botani
Phanerogamae.
BAB III
HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN
A.
LIANA
1.
Konyal (Plassiflora
edulis)
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo :
Violales
Famili : Plassifloraceae
Genus :
Plassiflora
Spesies : Plassiflora
lingularis
Nama daerah : Konyal
Ø Habitus :
Liana
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Bentuk : Jantung (Chordatus)
·
Pertulangan : Menyirip (Penninervis)
·
Tepi
Daun : Integer/Rata
·
Filotaksis : Berselang- seling
Ø Bunga
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Karangan : Tandan
·
Tipe
Kelopak : Polysepal
·
Tipe
Mahkota : Polypetal
·
Tipe
Putik : Majemuk
·
Tipe
Benang Sari : Diadelpus
·
Tipe
Ovarium : Superum
Ø Buah : Buni
Ø Monoecus/ Dioecus : Monoecus
b)
Deskripsi
umum
Batangnya bulat dengan sulur pembelit, licin dan hijau.
Daun tunggal, berselang seling, tangkai silindris, helaian daun bentuk jantung
dengan ujung runcing, pangkal bertoreh membulat, pertulangan menyirip,
permukaannya licin. Bunganya tunggal yang keluar dari ketiak daun, merupakan
Bunga lengkap, berhelaian ganda dan memiliki kelopak lonjong, berlepasan, ujung
membulat, panjangnya sekitar 2-3 cm, benang sari berjumlah banyak, mahkota
berlepasan dan berwarna ungu. Buahnya termasuk buah buni, bulat, berdiameter
sekitar 5-8 cm dan permukaannya licin. Akaranya termasuk akar serabut
c)
Manfaat
Buah
konyal memiliki kandungan zat fitokimia yang mampu membunuh sel kanker.
Beberapa manfaat lainnya, yaitu
·
Memperlancar
dan menyehatkan pencernaan
·
Mencegah
pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
·
Dapat
memberikan efek tenang dalam pikiran serta dapat mengendurkan saraf sehingga
bisa membuat perasaan menjadi lebih tenang.
·
Baik untuk
penderita insomnia.
·
Dapat
mengontrl tekanan darah dan mengoptimalkan sistem imunitas.
2.
Markisa
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo :
Malpighiales
Famili : Passifloraceae
Genus :
Plassiflora
Spesies : Plassiflora
edulis
Nama daerah : Markisa
Ø Habitus :
Liana
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Bentuk : Bulat
·
Pertulangan : Menjari
·
Tepi
Daun : Bergerigi
·
Filotaksis : Berselang- seling
Ø Bunga
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Karangan :
·
Tipe
Kelopak : Polysepal
·
Tipe
Mahkota : Polypetal
·
Tipe
Putik : Majemuk
·
Tipe
Benang Sari : Diadelpus
·
Tipe
Ovarium : Superum
Ø Buah : Buah mentimun
Ø Monoecus/ Dioecus : Monoecus
b)
Deskripsi
umum
Bulat, dengan sulur pembelit, licin, hijau. Daun : Tunggal, berseling,
tangkai silindris, panjang 10-15 cm, hijau, helaian daun bentuk jaotung, ujung
runcing, pangkal bertoreh membulat, panjang 10-25 cm, lebar 8-15 cm,
pertulangan menyirip, permukaan licin, hijau. Bunga Tunggal, di ketiak daun,
merupakan bunga sempurna, berhelaian ganda, kelopak lonjong, berlepasan, ujung
membulat, panjang 2-3 cm, hijau, benangsari jumlah banyak, ungu, mahkota
berlepasan, bentuk oval, ujung membulat, panjang 2-3 cm, ungu. Buah Buni,
bulat, diameter 5-8 cm, permukaan licin, sewaktu muda ungu, setelah tua kuning
oranye. Biji : Bentuk bulat pipih, berselaput, keras, hitam Akar : Serabut,
kuning kecoklatan.
c) Manfaat
· Menurunkan
Tekanan Darah Tinggi. Dengan mengkonsumsi buah markisa setiap hari, sangat
bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi yang jika dibiarkan dapat
beesiko terkena stroke.
· Menurunkan
Kadar Kolesterol Dalam Darah. Buah markisa dapat bermanfaat dalam menurunkan
kadar kolesterol jahat dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
· Mencegah
Kanker. Antioksidan yang sangat tinggi dapat membantu dalam menghambat
pertumbuhan sel kanker dan menghancurkannya.
· Menjaga
System Kekebalan Tubuh. Karena buah markisa kaya akan kandungan vitamin C dan
antioksidan, kedua kandungan ini mampu menangkal serangan radikal bebas dan
virus.
· Mencegah
Serangan Jantung. Kandungan kalium di dalam buah markisa sangat baik untuk
kesehatan jantung.
3.
Strowberry
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus :
Fragaria
Spesies : Fragaria sp
Nama Daerah : Strawberry
Ø Habitus : Liana
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Filotaksis : Berhadapan
·
Pertulangan
: Menyirip (Penninervis)
·
Bentuk daun : Bulat
·
Tepi daun : Bergerigi (serratus)
·
Tunggal/majemuk:
Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Tunggal
· Karangan Bunga : Cymosa
· Tipe Kelopak : Polipetalus
· Tipe Mahkota : Gamopetalus
· Tipe putik : -
· Benang Sari : Polidelpus
· Tipe Ovarium : Superum
Ø Buah : Buah Semu Ganda
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b)
Deskripsi
umum
Tanaman ini adalah tanaman subtropis yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik di dataran tinggi yang memiliki temparatur 17-20
derjat dan curah hujan yang baik. Untuk lebih jelasnya lihat secara detailnya
klasifikasi dan morfologi tanaman strawberry.
·
Akar
Tanaman ini memiliki akar serabut di dalam tanah tumbuh
dangkal dan menyebar horizontal sepanjang 30 cm dan secara vertikal dapat
mencapai kedalaman 40 cm. akar muncul dari batang yang pendek dan tebal
berbentuk rumpun. Dari rumpun iti akan memunculkan tunas baru menjadi crwon
baru, sulur dan bunga.
·
Batang
Tanaman ini memiliki batang utama pendek, dauan terbentuk
pada buku dan ketiak terdapat pucuk aksilar. Internode sangat penfdek sehingga
jarak dauan yang satu dengan yang lain sangat kecil dan tampak seperti rum[un
tanpa batang. Batang utama dan dauan teresusun rapat, memiliki ukuran yang
sangat bervariasi dan beragam. Tergantung dengan umur, tingkat perkembangan
tanaman dan kondisi lingkungan pertumbuhan.
·
Daun
Tanaman ini memiliki daun tumbuh melingkar rumpun,
berbulu lebat ada juga yang jarang, terdiri dari tiga anakan daun atau majemuk,
dengan tepi bergerigi. Dauan biasanya di sangga oleh tangkai yang panjang.
·
Bunga
Tanaman ini memiliki bunga yang terdiri dari 10 kelopak
berwarna hijau, 5 mahkota berwarna putih, 60 – 600 putik dan 20-35 benang sari
yang tersusu stima di atas dasar bunga. Penyebbukan tanaman ini secara silang
dengan bantuan angin, serangga dan manusia.
·
Buah
Tanaman ini memiliki buah semu, memiliki bentuk unik
yaitu oval dan lonjong berwrana merah jika sudah tua atau matang dan juga ada
berwarna hijau jika masig mudah. Buah ini memiliki pori-pori di di bagian
permukaan buah yang sangat banyak dan bervariasi. Pori tersebut berwran
kehitaman atau kecoklatan mudah. Dan juga buah ini memiliki rasa yang manis dan
juga ada yang kecut atau asam.
·
Biji
Tanaman ini memiliki biji yang berukuran sangat kecil,
pada setiap buah menghasilkan banyak biji. Biji ininterletak di antara daging,
kulit dalam dan juga bagian dalam lainnya. Biji ini memiliki bentuk bulat
lonjong, oval dan berwarna kecoklatan dan kehitaman.
c)
Manfaat
·
Mengandung
antioksidan seperti anthocyanin yang membantu mencegah pembentukan kolesterol
jahat dalam darah yang memberikan efek antiinflamasi sehingga menyehatkan
jantung.
·
Kandungan
asam ellagic dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
·
Kandungan
vitamin C yang tinggi dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menghasilkan kolagen
yang yang dapat meningkatkan elastisitas kulit, dan meningkatkan metabolism
tubuh.
·
Mengandung
fisetin, flavonoid, alami yang memengaruhi peningkatan memori.
B.
HERBA
1.
Jukut Ibun (Drymaria chordata)
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili : Caryophyllaceae
Genus :
Drymaria
Spesies : Drymaria chordate
Nama Daerah : Jukut Ibun
Ø Habitus : Herba
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Filotaksis : Berhadapan
·
Pertulangan
: Melengkung
·
Bentuk daun : Cordatus (Jantung)
·
Tepi daun : Rata (Integer)
·
Tunggal/majemuk:
Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Tunggal
· Karangan Bunga :
Cymosa
· Tipe Kelopak : 4 episepalus
· Tipe Mahkota : Polypetalus
· Tipe putik :
-
· Benang Sari : Diadelpus
· Tipe Ovarium : Superum
Ø Buah : Capsula
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b)
Deskripsi
Umum
Tanaman Drymaria
cordata atau dikenal sebagai jukut ibun karena daunnya yang banyak
menampung embun di pagi hari. Jukut ibun memiliki bunga yang lengket sehingga
akan menempel saat tubuh dan pakaina anda menyentuhnya.
c)
Manfaat
Manfaat
tanaman ini yaitu dapat mengobati beberapa penyakit seperti bisul, demam,
urus-urus dan penyakit herpes.
2.
Wortel (Daucus
carota)
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota
Nama Daerah : Wortel
Ø Habitus : Herba
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Filotaksis : Roset akar
·
Pertulangan
: Menyirip (Penninervis)
·
Bentuk daun : Lanset
·
Tepi daun : berbagi menyirip
(Pinnatipartitus)
·
Tunggal/majemuk:
Mejemuk menyirip anak dua (abrupte pinnatus)
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
· Karangan Bunga : Payung
· Tipe Kelopak : Polisepal
· Tipe Mahkota : Polipetal
· Tipe putik : -
· Benang Sari : Polidelpus
· Tipe Ovarium : Superum
Ø Buah : Buah Lobak/ Polong semu
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b)
Deskripsi
Umum
·
Daun
Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau
tiga, anak-anak daun berbentuk lanset (garis-garis). Setiap tanaman memiliki
5-7 tangkai daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal
dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis.
·
Batang
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak
nampak, batang bulat, tidakberkayu, agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar
1-1,5 cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak
bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkaidaun yang berukuran panjang, sehingga
kelihatan seperti bercabang.
·
Akar.
Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan
serabut. Dalam pertumbuhannya akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan
fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah
menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm dan panjang
sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah berubah bentuk
dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi Wortel”.
·
Bunga.
Bunga tanaman wortel tumbuh pada
ujung tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau merah jambu
agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga
terletak pada bidang yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan
akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu (Cahyono,
2007 dalam (Keliat, 2008)).
·
Umbi.
Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk
semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun kemarau.
Batangnya pendek dan berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan
memanjang. Warna umbi kuning kemerah-merahan, mempunyai karoten A yang sangat
tinggi, Umbi wortel juga mengandung vitamin B, Vitamin c dan mineral (setiawan,
1995dalam (Pohan, 2008)).
c)
Manfaat
Wortel
mengandung vitamin A yang menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, perkembangan,
dan fungsi kekebalan tubuh. Wortel juga mengandung sejumalh vitamin B, vitamin
K, karbohidrat, serat, karotenoid, da lutein, likopen, anthocyanin, beta
karoten dan alpa karoten, serta poliasetilen. Wortel dapat mencegah beberapa
penyakit dan menjaga kesehatan tubuh, seperti mencegah penyakit jantung,
melindungi tubuhdari berbagai jenis kanker, menjaga kesehatan otak, merawat
mata, antiradang, antipenuaan dan kesehatan kulit, dan menjaga kesehatan mulut.
3.
Rumput Teki (Cyperus rotundus)
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass :
Ordo :
Cyperales
Famili :
Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Nama Daerah : Rumput Teki
Ø Habitus : Herba
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Filotaksis : Berseling (Folio distica)
·
Pertulangan
: Sejajar
·
Bentuk daun : Pita
·
Tepi daun : Rata (Integer)
·
Tunggal/majemuk:
Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Bulir
· Karangan Bunga : Payung
· Tipe Kelopak : Gamosepal
· Tipe Mahkota : Gamopetal
· Tipe putik :
-
· Benang Sari : Monodelpus
· Tipe Ovarium : Superum
Ø Buah : -
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b)
Deskripsi
Umum
Rumput
teki adalah rumput liar yang tumbuh di tempat terbuka yang sering dianggap
gulma (tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaannya atau merugikan), dan
sering tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput atau lahan pertanian.
Tanaman
ini sangat adaptif dan mampu untuk tumbuh hamper dikondisi apapun dan sangat
sulit untuk diberantas. Rumput ini bisa tumbuh di berbagai jenis tanah dengan
ketinggian 1-1000 meter di atas permukaan laut.
c)
Manfaat
Rumput teki memiliki sejumlah
manfaat seperti dapat mengobati kencing batu, memperbaiki siklus menstruasi,
memperlancar buang air besar, mempercepat proses pembekuan darah, dapat
merangsang produksi ASI, menyembuhkan berbagai penyakit kulit, menurunkan
demam, dan sebagai obat anti nyamuk.
4.
Bayam Liar (Amaranthus sp)
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus
Nama Daerah : Bayam Liar
Ø Habitus : Herba
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Filotaksis : Berseling
·
Pertulangan
: Menyirip (Penninervis)
·
Bentuk daun : Bulat
·
Tepi daun : Bergerigi
·
Tunggal/majemuk:
Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
· Karangan Bunga : Malai
· Tipe Kelopak : Gamosepal
· Tipe Mahkota : Gamopetal
· Tipe putik :
-
· Benang Sari : Polidelpus
· Tipe Ovarium : Superum
Ø Buah : -
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b)
Deskripsi
Umum
Tumbuhan bayam dikenal sebagai sayuran sumber zat besi
paling penting. Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, dimana saja, baik di
dataran rendah maupun di dataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah
subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-26o c dan pH antara 6-7.
Waktu tanam terbaik pada awal musim kemarau.
c)
Manfaat
Manfaat
dari bayam liar untuk kesehatan yaitu dapat mengobati kencing nanah,
anyang-anyangan, mengobati disentri, penyakit TBC Kelenjar, masalah eksim,
gangguan pernapasan, menurunkan demam, mengatasi anemia, mengatasi masalah
jerawat dan bisul, serta melancarkan pencernaan.
5.
Babadotan
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass :
Asteridae
Ordo :
Asterales
Famili :
Asteraceae
Genus :
Ageratum
Spesies : Ageratum conyzoides
Nama Daerah : Babadotan
Ø Habitus : Herba
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Filotaksis : Berhadapan (folio opposita)
·
Pertulangan
: Menyirip (Penninetvis)
·
Bentuk daun : Bulat telur/oval
·
Tepi daun : Bergerigi
·
Tunggal/majemuk:
Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
· Karangan Bunga : Malai rata
· Tipe Kelopak : Gamosetal
· Tipe Mahkota :
Gamopetal
· Tipe putik :
-
· Benang Sari : Polidelpus
· Tipe Ovarium : Superum
Ø Buah : Padi (Caryopsis)
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
d)
Deskripsi
Umum
Agerantum adalah herba menahun yang tumbuh sekitar 60 cm
dan menghasilkan bunga-bunga pink kecil di bagian atas batang berbulu. Di
beberapa Negara itu dianggap sebagai gulma yang sulit untuk dikontrol.
e)
Manfaat
Daun
Ageratum conyzoides berkhasiat
sebagai obat luka baru, penurun panas, disentri, dan obat wasir.
C.
PERDU
1.
Bunga
Matahari
a) klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnolipyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili
: Astereceae
Genus
: Helianthus
Spesies
: Helantus annus L
Nama
Daerah : Bunga Matahari
Ø Habitus : Perdu
Ø Percabangan : -
Ø Daun
· Filotaksis : Berseling (Folio distica)
· Pertulangan
: Menyirip (Penninetvis)
· Bentuk
daun : Bulat telur/oval
· Tepi
daun : Rata (Integer)
· Tunggal/majemuk:
Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/
Majemuk:Majemuk
· Karangan
Bunga : Bongkol
· Tipe
Kelopak : 5 polisepalus
· Tipe
Mahkota :5 polipetalus
· Tipe
putik : -
· Benang
Sari : Polidelpus
· Tipe
Ovarium : Inferum
Ø Buah : Buah Kurung majemuk
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
Umum
Tanaman bunga matahari ini dapat
tumbuh dengan tinggi mencapai 1-2 m batang tebal dan kuat tumbuh keatas., biji
bunga matahari ini memiliki kulit keras dan berbentuk pipih memanjang dengan
warna keabuan dan kehitaman. Bunga matahari ini termasuk bunga majemuk yang
tersusun dari ribua bunga kecil dalam satu bonggol. Selain itu, bunga matahari
ini juga mempunyai bunga besar dan berbentuk pita sepanjang tepi tawan dengan
warna kuning terang.
Bunga matahari memiliki ciri khas
yaitu tumbuh kearah cahaya matahari. Daun bunga matahari ini bertangkai panjang
dan lebar dan memiliki bunga yang saling berhadapan atau selang seling. Batang
bunga ini terdiri dari batang lurus (monodial), dengan mencapai ketinggian 0,3
– 5 m. Bagian batang berbulu, berbentuk bulat, batang tumbuh mengangguk, dan
mempunyai batang yang basah.
Akar
bunga matahari ini dapat mencapai 3 – 4m, yang mempunyai perakaran yang kuat
sehingga dapat menembus kedalam tanah. Akar bunga ini halsu, lebat dan mendatar
( Neti, 2013 : 64:65 )
c) Manfaat
Bunga matahari memiliki efek untuk menurunkan tekanan
darah serta sebagai pengusir rasa sakit yang mujarab. Sedangkan bijinya
bermanfaat sebagai sumber nutrisi yang mengandung vitamin E, serta sebagai anti
disentri dan juga campak.
2.
Tomat
a) klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Plemoniales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersion
Species : Lypersion esculentum Mill
Nama
Daerah : Tomat
Ø Habitus : Perdu
Ø Percabangan : -
Ø Daun
· Filotaksis : Berseling (Folio distica)
· Pertulangan
: Menyirip (Penninetvis)
· Bentuk
daun : Ovalis
· Tepi
daun : Bergerigi bercangap
· Tunggal/majemuk:
Majemuk
Ø Bunga
· Tunggal/
Majemuk: Tunggal
· Karangan
Bunga : Malai rata
· Tipe
Kelopak : 5 polisepalus
· Tipe
Mahkota :5 polipetalus
· Tipe
putik : -
· Benang
Sari : Monodelpus
· Tipe
Ovarium : Inferum
Ø Buah : Buah Buni
Ø Monoecus/Dioecus : Dioecus
b) Deskripsi
Umum
· Akar
Tanaman ini memiliki akar tunggang
yang dapat menembus kedalaman tanah dan akar serabut yang tumbuh di permukaan
tanah yang dangkal. Tanaman ini memiliki bantang berbentuk persegi empat hingga
membulat, berbatang lunak tetapi kuat, memiliki bulu atau berambut halus
dan memiliki bulu-bulu terdapat rambut
kelenjar. Batang tanaman ini berwrna hijau, memiliki ruas tebal dan ruas akar
pendek. Selain itu, tanaman ini memiliki cabang yang sangat banyak dan tidak
beraturan.
Tanaman ini memiliki bungan
berukuran relatif kecil , berdiameter 2 mcm dan memiliki warna kuning. Kelopak
bungan berjumlah 5 buah dan berwrna hijau terdapat pada bagian bawah atau
pangkal bunga. Selain tu, bagian lainnya bunga berupa mahkota bunga yang terdapat
di dalam bunga tomat.Tanaman ini memiliki buah yang sangat bervariasi,
tergantung dengan varietesnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat,
agak lonjong dan bulat persegi. Selain itu, ukuran buah sangat bervariasi juga,
yang berukuran 8 -180 gram per buah. Sedangkan warna tomat yaitu juga sangat
bervariasi yaitu kemerahan, kekuningan, hijau muda dan juga ada yang
belang-belang kemerahan.Tanaman ini memiliki daun berbentuk oval, bagian tepi
bergerigi dan mebentuk celah menyerip agak melengkung kedalam. Daun tanaman ini
berwrna hijau dan juga tergolong daun majemuk ganjil berjumlah 5-7, dengan
ukuran 15-30 cm dan memiliki kelebaran 10-25 cm , serta memiliki tangka dengan
kepanjangan 3-6 cm.
c) Manfaat
Tomat yang sering dianggap sebagai saur memiliki manfaat
dalam kesehatan yaitu untuk kesehatan jantung yang ditunjang dengan kandungan
likopen, beta karoten, dan vitamin C. kesehatan tulang yaitu dapat mencegah
perkembangan osteoporosis dalam tubuh, serta untuk kesehatan mata dengan
kandungan beta karoten yang akan berubah menjadi vitamin A.
3.
Pucuk
merah
a) klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Tracheophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Ordo : Rosanae
Ordo
: Myrtales
Famili :Myrtaceae
Genus :Syzygium
Spesies
:Syzygium oleana
Nama
Daerah :Daun Pucuk Merah
Ø Habitus : Perdu
Ø Percabangan : -
Ø Daun
· Filotaksis : Berhadapan (folio opposita)
· Pertulangan
: Menyirip
· Bentuk
daun : Memanjang
· Tepi
daun : Rata
· Tunggal/majemuk:
Majemuk
Ø Bunga
· Tunggal/
Majemuk: -
· Karangan
Bunga : malai berkarang terbatas
· Tipe
Kelopak : Polysepal
· Tipe
Mahkota : Polypetal
· Tipe
putik : Tunggal
· Benang
Sari : Delidelpus
· Tipe
Ovarium : Superum
Ø Buah :
Buni
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
Umum
Daun pucuk merah adalah daun tunggal
yang berbentuk lancet, tangkai daunnya sangat pendek sehingga seolah-olah daun
hampir langsung duduk di ranting. Pola letak daun ini saling berhadapan dan
permukaan daun bagian atas mengkilat.
Warna daun pucuk merah ketika baru
tumbuh berwarna merah menyala, lalu mengalami perubahan menjadi warna cokelat
dan berubaha lagi menjadi warna hijau. Ukuran panjang daun kurang lebih 6 cm
dengan lebar 2 cm. pertulangan daun pucuk merah menyirip.
Batang pucuk merah berbentuk
membulat dan keras berkayu, seperti pohon dari famili Syzygium biasanya. Tinggi
batangnya bisa mencapai 5 meter jika tidak dipangkas. Akar pucuk merah adalah
akar tunggang.
c)
Manfaat
·
Sebagai
garis atau border atau pembatas, yang dapat menggunakannya sebagai pembatas
jalur hijau.
·
Digunakan
sebagai tanaman hias dalam pot.
·
Sebagai
tanaman hias bertema tropis
·
Sebagai
tanaman pengarah.
4.
Dahlia
a) klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Tracheophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Ordo
: Asterales
Famili : Asteraceae
Genus :Dahlia
Spesies
:Dahlia hybrid
Nama
Daerah :Dahlia
Ø Habitus : Perdu
Ø Percabangan : -
Ø Daun
· Filotaksis : Berhadapan (folio opposita)
· Pertulangan
: Menyiripi (Penninervis)
· Bentuk
daun : Bulat Telur/ Ovalis
· Tepi
daun : Bergerigi
· Tunggal/majemuk:
Tunggal
Ø Bunga
· Tunggal/
Majemuk : Majemuk
· Karangan
Bunga : Cawan
· Tipe
Kelopak : Gamopetal
· Tipe
Mahkota : Polisepal
· Tipe
putik : -
· Benang
Sari : Polidelpus
· Tipe
Ovarium : Inferum
Ø Buah : -
Ø Monoecus/Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
Umum
Tanaman bunga dahlia merupakan jenis tanaman hias tahunan
(parenial) yang tumbuh dengan tegak. Tanaman ini berasal dari pegunungan
Meksiko, yang pertama kali dibudidayakan pada tahun 1789, dari spanyol dan
melebar luas di seluruh Eropa barat. Bunga dahlia adalah tanaman perdu berumbi
dengan berbunga dimusim panas sampai musim gugur. Tanaman ini dapat tumbuh
mencapai beberapa meter. Bunga dahlia memiliki warna yang sangat bervariasi
mulai dari warna putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu atau kombinasi. Diameter
bunga terkecil sekitar 5 cm sedangkan diameter bunga paling besar mencapai 30
cm. dengan daun berbentuk memanjang dan kecil, berwarna hijau dengan tulang
daun tampak, serta memiliki batang bulat memanjang dengan warna hijau hingga
tua dengan tangkai-tangkai daun dengan panjang mencapai 2-5 cm bahkan lebih.
c) Manfaat
· Bunga
dahlia yang memiliki warna putih dapat digunakan sebagai rangkai bunga duka
cita.
· Sebagai
hiasan dalam rumah.
· Kandungan
di dalam bunga dahlia dapat digunakan sebagai obat.
· Kandungan
di dalam bunga dahlia dapat digunakan sebagai pengawet makanan.
5.
POHON
1.
Mahoni
a) Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Meliaceae
Genus
: Swietenia
Spesies
: Swietenia mahagoni
Nama daerah : Mahoni
Ø Habitus : Pohon
Ø Percabangan batang : Simpodial
Ø Daun
· Tunggal/ Majemuk : Majemuk
· Bentuk
: Bulat Telur
· Pertulangan
: Menyirip genap
· Tepi
Daun : Rata (Integer)
· Filotaksis
: Tersebar
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk: Majemuk
· Karangan bunga : Keluar dari ktiak daun (Lateralis)
· Tipe Kelopak : Menyerupai sendok
· Tipe Mahkota : Silindris
· Putik : Tunggal
· Benang Sari : Melekat pada mahkota
· Tipe Ovarium : Semi inferum
Ø Buah
: Kotak
Ø Monoecus/
Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
Bunga mahoni termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam karangan yang
muncul dari ketiak daun, berwarna putih, malai bercabang, dan panjangnya
kira-kira 10-20 cm. mahoni baru berbunga ketika tanaman berumur 7 tahun.
Mahkota bunga berbentuk silindris dan berwarna kuning kecokelatan. Benang sari
melekat pada mahkota bunga.
Morfologi buah mahoni berbentuk bulat telur, berlekuk
lima dan berwarna coklat. Bagian luar buah mengeras dengan ketebalan 5-7 mm, di
bagian tengah mengeras seperti kayu dan berbentuk kolom dengan 5 sudut yang
memanjang menuju ujung. Buah akan pecah dari ujung saat buah sudah matang dan
kering. Di bagian dalam buah mahoni terdapat biji.
Morfologi
biji mahoni berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan berwarna coklat
kehitaman. Biji menempel pada kolumela melalui sayapnya, meninggalkan bekas
setelah benih terlepas. Biasanya setiap buah mahoni terdapat 35-45 biji.
c) Manfaat
· Dapat mengurangi polusi udara dan
membantu mengikat air dengan baik.
· Merupakan tanaman herbal yang dapat
mengatasi dan mengobati berbagai penyakit diantaranya: melancarkan peredaran
darah, menurunkan atau mengurangi kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh.
2.
Pinus
a) Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Coniperophyta
Kelas
: Pinopsida
Subkelas
: Pinidae
Ordo
: Pinales
Famili
: Pinaceae
Genus
: Pinus
Spesies
: Pinus merkusii
Nama daerah : Pinus
Ø Habitus
: Pohon
Ø Percabangan
batang : Monopodial
Ø Daun
· Tunggal/ Majemuk : Majemuk
· Bentuk : Jarum
· Pertulangan
: Sejajar
· Tepi
Daun : Rata (Integer)
· Filotaksis
: Sejajar
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk : Tunggal
· Karangan bunga : Strobilus
· Tipe Kelopak : -
· Tipe Mahkota : -
· Tipe Putik : -
· Tipe Benang
Sari : -
· Tipe
Ovarium : Inferum
Ø Buah
: Bacca
Ø Monoecus/
Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
Pinus merupakan pohon berkayu yang tingginya mencapai 30.
Sistem perakarannya adalah akar tunggang (radix primaria), kuat, bercabang dan Biasanya berwarna coklat.
Batangnya berkayu
berbentuk bulat (teres), dan
silinder. Arah tumbuh tegak lurus (erectus), percabanan batangnya monopodial,
kulit batang retak retak, biasanaberwarna coklat. Bangun Daun pinus adalah acerocus duduk daunnya folia sparsa,
kakau, pada bagian pangkalnya terdapat sisik tipis bangun bulu bulu dan
biasanya brwarna hijau.
Pinus mercusii merupakan tumbuhan berumah satu ( monoecus unisexsualis).
Bunga pinus mercusii terbagi menjadi strobilus jantan dan betina.
Strobilus jantan berbentuk silindris dengan panjang 2-4 cm. Sedangkan strobilus
betina berbentuk kerucut, ujungnya runcing, bersisik dan biasanya erwarna
coklat, pada tiap bakal biji terdapat sayap. Bunga muda berwarna kuning
ssedangkan bunga tua berewarna coklat. Bijinya berbentuk pipihdan bulat telur
dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada setiapdasar bunga atau sisik buah,
setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna putih kekuningan.
c) Manfaat
· Pohon pinus dapat dimanfaatkan
kayunya untuk konstruksi korek api, pulp, dan kertas serat panjang.
· Getah pinus dapat diolah menjadi
bahan pengencer cat.
· Ekstrak pohon pinus dapat
memperlancar peredaran darah, menghilangkan rasa nyeri di lutut, dan obat untuk
meningkatkan daya ingat pada usia lanjut.
· Berjalan-jalan di hutan pinus dapat
mengurangi stress.
· Minyak esensi pinus bisa meredakan
pilek, sinus, sesak napas dan bronchitis.
3.
Kopi
a) Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio :
Tracheophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Magniliopsida
Ordo
: Gentianales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Coffea
Spesies
: Coffea sp
Nama daerah : Kopi
Ø Habitus :
Pohon
Ø Percabangan
batang : Monopodial
Ø Daun
· Tunggal/ Majemuk : Tunggal
· Bentuk :
Jorong
· Pertulangan
: Menyirip
· Tepi
Daun : Rata
· Filotaksis
: Berhadapan
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk : Majemuk
· Karangan bunga : Bergerombol/ malai rata
· Tipe Kelopak : Gamopetal
· TipeMahkota : Polipetal
· Tipe Putik : -
· Tipe Benang
Sari : Polidelpus
· Tipe
Ovarium : Superum
Ø Buah
: Buah daging dan biji
Ø Monoecus/
Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
Tanaman kopi digolongkan ke dalam genus Coffea
keluarga Rubiaceae. Genus Coffea memiliki lebih dari 100
anggota spesies. Dari jumlah tersebut hanya tiga spesies yang
dibudidayakan untuk tujuan komersial, yakni Coffea arabica, Coffea
canephora, dan Coffea liberica.
Pada umumnya tanaman kopi hanya dimanfaatkan
bijinya untuk diekstrak sebagai minuman. Namun di beberapa tempat ada juga yang
mengkonsumsi daunnya dengan cara diseduh seperti daun teh. Pemanfaatan kayu
pohon kopi sebagai bahan kontruksi dan mebel jarang dilaporkan.
Sebagian besar biji kopi yang diperdagangkan secara
global dihasilkan dari tanaman Coffea arabica dan Coffea canephora
dengan nama popular kopi
arabika dan kopi robusta. Sisanya dalam
jumlah yang tidak signifikan merupakan jenis Coffea liberica yang
diperdagangkan dengan nama kopi
liberika dan kopi excelsa.
c)
Manfaat
·
Sebagai
penetral aroma dan dapat menyerap aroma cat di dalam rumah.
·
Mengencangkan
pori-pori kulit di wajah.
·
Penghilang
bau di tangan.
4.
Pohon Tanjung
a) Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magniliopsida
Subkelas
: Dillenidae
Ordo
: Ebenales
Famili
: Sapotaceae
Genus
: Mimosops
Spesies
: Mimosops elengi
Nama daerah : Pohon Tanjung
Ø Habitus :
Pohon
Ø Percabangan
batang : Monopodial
Ø Daun
· Tunggal/ Majemuk : Tunggal
· Bentuk : Lonjong
· Pertulangan
: Menyirip
· Tepi
Daun : Rata
· Filotaksis
: Berseling
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk : Tunggal
· Karangan bunga : Cawan
· Tipe Kelopak : Polisetal
· Tipe
Mahkota : Polipetal
· Tipe
Putik : -
· Tipe Benang
Sari : Diadelphus
· Tipe
Ovarium : Inferum
Ø Buah
: Buah buni
Ø Monoecus/
Dioecus : Dioecus
b) Deskripsi
Pohon
berukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 m. Daun-daun
tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang
segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 cm, seperti jangat, bertepi
rata namun menggelombang.
Bunga
berkelamin dua, sendiri atau berdua menggantung di ketiak daun, berbilangan-8,
berbau enak semerbak. Kelopak dalam dua karangan, bertaju empat-empat; mahkota
dengan tabung lebar dan pendek, dalam dua karangan, 8 dan 16, yang terakhir
adalah alat tambahan serupa mahkota, putih kekuning-kuningan. Benang sari 8, berseling
dengan staminodia yang ujungnya bergigi. Buah seperti buah buni,
berbentuk gelendong, bulat telur panjang seperti peluru,
2–3 cm, akhirnya merah jingga, dengan kelopak yang tidak rontok. Biji
kebanyakan 1, gepeng, keras mengilat, coklat kehitaman.
c) Manfaat
·
Bunga yang wangi mudah
rontok dapat digunakan untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan.
·
Air rebusanpepagannya dapat
digunakan sebagai obat penguat dan obat demam.
5.
Jeruk
Keprok
a) Klasifikasi
Jeruk Keprok
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Rutaceae
Genus
: Citrus
Spesies
: Citrus reticulata
Nama
daerah : Jeruk Keprok
Ø Habitus : Pohon
Ø Percabangan batang : Monopodial
Ø Daun
· Tunggal/ Majemuk: Tunggal
· Bentuk
: Bulat Telur (Ovatus)
· Pertulangan
: Menyirip tidak sampai ujung
· Tepi Daun : Rata (Integer)
· Filotaksis :
Berselang seling
Ø Bunga
· Tunggal/ Majemuk : Tunggal
· Bentuk
: Umbella
· Tipe Kelopak : Memisah
(Polysepal)
· Tipe Mahkota
: Memisah (Polypetal)
· Tipe Putik
: Majemuk
· Tipe Benang
Sari : Delidelpus
· Tipe
Ovarium :
Di atas (Suferum)
Ø Buah :
Hesperidium
Ø Monoecus/ Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
Daun Jeruk Siam, memiliki tangkai daun bersayap
sangat sempit, panjang 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur
memanjang, elliptis atau berbentuk lanset dengan ujung tumpul, melekuk ke dalam
sedikit, tepinya bergerigi beringgit sangat lemah dengan panjang 3,5-8 cm.
Bunganya mempunyai diameter 1,5-2,5 cm,
berkelamin dua daun mahkotanya putih. Buahnya berbentuk bola tertekan dengan
panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,2-0,3 cm dan daging buahnya berwarna oranye.
Rantingnya tidak berduri dan tangkai daunnya selebar 1-1,5 mm Buah Jeruk Siam merupakan buah
hesperidium.
c)
Manfaat
·
Menghilangkan
bau mulut dan bau badan tak sedap dengan cara menggigit da sedikit dihisap.
·
Mencerahkan dan menghaluskan kulit.
·
Membuat
keset di area kewanitaan.
·
Melangsingkan
badan.
·
Menambah
nafsu makan.
6.
SEMAK
1.
Kriminil
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas :
Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Gomphrenoideae
Spesies : Alternanthera ficoide
Nama
daerah : Kriminil
Ø Habitus :
Semak
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Bentuk : Oblongus (memaanjang)
·
Pertulangan : Bractidrodomus (menyirip tak samapi
ujung)
·
Tepi
Daun : Rata (Integer)
·
Filotaksis : Tersebar (Folia distica)
Ø Bunga
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Karangan : Bongkol
·
Tipe
Kelopak : Perigonium
·
Tipe
Mahkota : Perigonium
·
Tipe
Putik : Majemuk
·
Tipe
Benang Sari : Monodelpus
·
Tipe
Ovarium : Superum
Ø Buah : -
Ø Monoecus/ Dioecus : Dioecus
b) Deskripsi
umum
Memiliki daun yang
berhadapan atau tersebar, tunggal dan tanpa daun penumpu. Bungakebanyakan
berkelamin 2, bakal buah menumpang, beruang satu. Bunga yang bawah dalam
berkas, sedangkan dibagian ujung terdapat sejumlah rambut silikat yang
berbentuk kait yang bengkok.
2.
Lili Paris
a) Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subkelas
: Commelinidae
Ordo
:Liliaceae
Famili
: Anthericaceae
Genus
: Chlorophytum
Spesies
: Chlorophytum comosum
Nama
daerah : Lili Paris
Ø Habitus
: Semak
Ø Percabangan
batang : -
Ø Daun
· Tunggal/
Majemuk: Tunggal
· Bentuk : Pita (ligulatus)
· Pertulangan : Sejajar (rectinervis)
· Tepi Daun : Rata (Integer)
· Filotaksis : Roset akar
Ø Bunga
· Tunggal/
Majemuk: Majemuk
· Bentuk
: Malai
· Keadaan
Kelopak : -
· Mahkota
: -
· Putik
: -
· Benang
Sari : -
· Tipe
Ovarium : -
Ø Buah
: Lonjong
Ø Monoecus/
Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi Umum
Chlorophytum Comosum
atau Lili Paris Termasuk tanaman hias yang populer, karena relatif cepat tumbuh
dengan warna daun yang menarik. Apabila sudah cukup dewasa, dari sela daunya
akan tumbuh tunas yang panjang, pada bagian ujungnya terdapat tumbuhan muda
berupa tunas yang dilengkapi dengan tunas tunas akar,bila ujung tunas ini
mencapai tanah maka akarnya akan segera menempel dan masuk ke dalam tanah lalu
menjadi tanaman baru. Tanaman ini sebenarnya
sangat mudah utuk perawatannya, dan memiliki nilai artistik yang bagus,
sehingga banyak digunakan oleh desainer taman maupun tukang taman dalam
pembuatan taman, cocok digunakan untuk taman minimalis maupun tropis.
c) Manfaat
Sebagai groundcover, tanaman pot
gantung, tanaman pembatas pada taman dan sebagai tanaman pelengkap pada
terarium. Dapat membantu menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka di kulit,
misalnya luka bakar, luka akibat jatuh. Dan kelebihannya, Lily dapat
menyembuhkan luka tanpa bekas
3.
Bunga Taiwan
a) Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Lythraceae
Genus
: Cuphea
Spesies
: Cuphea hyssopifolia
Nama
daerah : Bunga Taiwan
Ø Habitus : Semak
Ø Percabangan
batang : -
Ø Daun
· Tunggal/
Majemuk: Tunggal
· Bentuk
: Lonjong
· Pertulangan
: Menyirip
· Tepi
Daun :
Rata (Integer)
· Filotaksis
: Bersilang berhadapan
Ø Bunga
· Tunggal/
Majemuk: Tunggal
· Bentuk
: Cawan/kerucut
· Keadaan
Kelopak : Gamopetal
· Mahkota : Polipetal
· Putik : -
· Benang
Sari : -
· Tipe
Ovarium : Perigenus
Ø Buah : -
Ø Monoecus/
Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi Umum
Taiwan beauty adalah salah satu
tanaman yang berasal dari Amerika. ini merupakan salah satu tanaman semak-semak
yang tingginya sekitar 30 sampai 40 cm. Tumbuhan ini memiliki daun yang kecil
dan dengan rasanya yang halus, tumbuh sepanjang tangkai tanaman. Bunga-bunganya
akan mekar sepanjang tahun dengan diameter 0,5 cm. Bunga-bunganya berwarna ungu
dan ada juga yang tumbuh dengan warna putih, kuning dan pink. Bunga-bunganya
ini tumbuh pada ujung tangkai dan bila sering di pangkas maka bunga akan tumbuh
dengan semarak.
c) Manfaat
Daun Cuphea hyssopifolia berkhasiat sebagai obat rematik.
Untuk obat rematik di pakai ± 10 gram daun segar Cuphea hyssopifolia, dicuci
dan ditumbuk sampai lumat, ditambah 1 sendok teh kapur dan dicampur
sampai rata. Hasil campuran ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih.
sampai rata. Hasil campuran ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih.
4.
Erpah
a)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas :
Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Iresine
Spesies : Iresine herbstii
Nama
daerah : Erpah
Ø Habitus :
Semak
Ø Percabangan : -
Ø Daun
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Bentuk : Oval
·
Pertulangan :
·
Tepi
Daun : Rata (Integer)
·
Filotaksis : Tersebar
Ø Bunga
·
Tunggal/
Majemuk: Tunggal
·
Karangan : Bongkol
·
Tipe
Kelopak : Perigonium
·
Tipe
Mahkota : Perigonium
·
Tipe
Putik : -
·
Tipe
Benang Sari : Polidelpus
·
Tipe
Ovarium : Inferum
Ø Buah : -
Ø Monoecus/ Dioecus : Monoecus
b) Deskripsi
umum
Iresine adalah tanaman hias daun yang penuh
dengan warna, biasanya juga digunakan sebagai tanaman bedeng, untuk
menghasilkan tanaman bentuk semak
dapat dilakukan pemangkasan, hidup di daerah tropis
atau panas, Tidak mudah mati, Tinggi bias mencapai 1-1,5 m (sesuai keinginan),
Jarak tanam 30-50 cm yang kemudian akan merumpun, kerapatan daun cukup rapat,
bentuk daun tidak begitu lebar.
c) Manfaat
Erpah membantu dalam proses buang air besar karena
mengandung banyak serat. Makanan berserat ini membantu dalam pencernaan yang
bermanfaat untuk menyembuhkan kanker usus besar, diabetes, kolesterol serta
untuk menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi ginjal dan membersihkan darah
setelah melahirkan, mengurangi anemia.
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar Kriminil Gambar
Dahlia
`
Gambar Bunga Taiwan Gambar Jukut Ibun
Gambar Lili paris Gambar
Wortel
Gambar Erpah
Gambar Konyal Gambar Markisa
Gambar Kopi Gambar Jeruk Keprok
Gambar Tanaman Kentang Secara Aeroponik
Gambar Jeruk Siam
Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. MORFOLOGI TUMBUHAN.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar